Tangerang Selatan (11/03/2021) – Pesatnya teknologi membuat masyarakat mengandalkan internet untuk melakukan sesuatu, misalnya saja berbelanja barang. Tentu saja kita akan memilih berbelanja secara daring, karena bersifat praktis. Semua hal dapat diakses melalui intenet dan perangkat keras.
Dengan begitu, kita semua sudah diberi kemudahan dalam melakukan sesuatu. Namun dibalik itu semua, terdapat dampak negatif dari canggihnya teknologi dan internet. Salah satunya adalah semakin kurangnya kesadaran kaum milenial untuk membaca.
Mesin pencari dengan mudah membantu kesulitan yang sedang dihadapi. Dengan menulis permasalahan, tidak lama akan muncul solusi yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Jika kesulitan mengerjakan latihan, kamu tinggal menulis soalnya di mesin pencari dan kamu hanya menyalin hasil dari pencarian.
Dari sifat “kilat” dalam mencari informasi, secara tidak langsung tingkat literasi kaum milenial menurun. Mereka hanya mengandalkan mesin pencari di internet. Alhasil tidak sedikit dari kaum milenial yang mengeluh tidak mengerti materi pelajaran, padahal sudah disediakan bahan materi seperti buku atau modul.
Padahal, informasi atau ilmu yang akurat terdapat dalam buku. Dengan membaca, secara tidak langsung kita memahami format penulisan dalam teks. Dan juga, memahami penggunaan tanda baca yang tepat. Yang terpenting, membaca juga dapat membuat mata kita menjadi fokus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H