Mohon tunggu...
Fiki Heriestevi
Fiki Heriestevi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Main voly

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Dampaknya Orientalisme Desain Fashion barat terhadap Kebudayaan di Sumatera Barat

15 Desember 2023   10:47 Diperbarui: 15 Desember 2023   10:49 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian

Fashion

Istilah fashion atau mode sebenarnya telah ada sejak manusia pertama kali menggunakan kulit hewan untuk menutupi tubuhnya. Sedangkan rancangan pakaian ada sejak berabad-abad yang lalu, biasanya raja dan ratu memiliki penjahit pribadi untuk membuat pakaian terbaik dan bahan terbaik pula. Setelah beberapa waktu, manusia mulai menggunaka pakaian sebagai media komunikasi, bukan hanya pelindung atau penghangat tubuh saja. Pada Zaman Renaissans di Eropa, pakaian merupakan bentuk seni tingkat tinggi dan simbol status. Korset yang rumit, pakaian yang ketat, dan sepatu berhak tinggi dengan jelas dapat menggambarkan status sosial pemakainya

Fashion atau pakaian adalah barang apa yang dipakai atau dikenakan, seperti baju, celana, rok dan lain sebagainya. Seperti pakaian dinas, pakaian olahraga, pakaian ibadah berarti baju yang dikenakan untuk dinas, olahraga dan ibadah, atau pakaian hamil berarti baju yang dikenakan wanita hamil, pakaian adat berarti pakaian khas resmi suatu daerah. Termasuk juga hadirnya istilah pakaian muslim, pakaian syar'i, pakaian taqwa, yang kemudian dimaknai sebagai pakaian yang digunakan secara khas oleh muslim dan digunakan berdasarkan Panduan dalil-dalil yang diambil dari al-Quran dan sunnah.

Kaum remaja berperan sebagai baris terdepan pengonsumsi tentang hal yang berhubungan Dengan dunia fashion. Mereka beranggapan bahwa fashion adalah sebuah gaya hidup (lifestyle) utama Dan dianggap mempunyai nilai-nilai yang mampu menaikkan status diri mereka sebagai remaja yang Tidak ketinggalan zaman (up to date). Selama beberapa tahun kebelakang, trend thrift shop atau Membeli pakaian bekas telah menjadi fenomena yang luar biasa terutama di kalangan anak muda. Selain Bisa mendapatkan pakaian yang keren, harga pakaian di thrift shop bisa dibilang sangat terjangkau. Awalnya, kegiatan thrifting ini sebenarnya mulai digandrungi guna untuk menghemat pengeluaran. Beberapa responden juga memilih thrift shop sebagai landasan tempat berburu pakaian. Tidak jarang Juga atau jika beruntung kalian bisa menemukan pakaian bekas dengan merk yang terkenal. Merk yang Awalnya dibanderol dengan harga yang sangat mahal, di thrift shop, bisa saja kalian mendapatkannya Harga yang sangat jauh lebih murah. Selain murah, biasanya di thrift shop, penjual menjual pakaian Yang unik dan mempunyai nilai estetika tinggi. Ini lah yang di incar oleh anak-anak muda.

Tentunya setiap orang mempunyai idola fashion atau orang yang mejadi inspirasi kita saat Berpakaian. Ada beberapa mahasiwa yang terinspirasi dari gaya berpakaiannya Jovi Adiguna, Gita Savitri, Nashwa Zahira, Ghofar Hilma dan masih banyak lagi. Mereka adalah influencer yang Mempunyai bakat yang bagus dalam memadukan pakaian menjadi outfit yang fashionable. Setiap Orang pasti memiliki idolanya masing-masing, ada beberapa mahasiswa juga yang terinspirasi dari gaya Berpakaiannya orang orang korea. Apalagi perempuan yang sangat menyukai K -- Pop mereka banyak Yang terinspirasi dari situ. Sebut saja Jennie salah satu member girlband BLACKPINK yang semua Orang pasti mengenalnya. Selain itu ada juga Hamada Asashi member dari boyband TREASURE. Bukan hal yang buruk apabila kita mengikuti kemauan kita mau berpakaian seperti apa. Karena Sejatinya fashion kita adalah cerminan dari karakter kita dan itu akan membuat kita lebih percaya diri. Seperti apapun fashion yang kita pakai, kita juga harus bijak saat berpakaian. Sebagai negara yang Menjunjung tinggi nilai nilai kebudayaan nya, jangan sampai kita merusak kebudayaan itu. Kita harus Mampu menempatkan diri kita karena dimana bumi dipijak, disana langit dijunjung.

Dunia fashion sendiri berkembang dan tercipta dari negara barat. Fashion -- fashion dari luar Mulai masuk ke berbagai negara untuk mengembangkan lagi dunia fashion. Banyak responden menganggap bahwa fashion dari negara Barat tidak cukup sesuai dengan norma -- norma di Indonesia. Seperti contoh, terdapat fashion yang dianggap terlalu terbuka. Memilih pakaian untuk dipakai tentulah merupakan keputusan pribadi, tetapi alangkah baiknya mengikuti norma yang ada agar tidak terjadi Perselisihan dan penyimpangan. Responden lebih berharap untuk trend fashion mendatang agar lebih baik, menarik, dan lebih variatif agar masyarakat dapat dengan mudah menerima perubahan fashion. Ada juga yang berharap bahwa fashion mendatang dapat menutup aurat tetapi masih dapat memberikan kesan keren dan elegan. Selain itu, mereka berharap Indonesia dapat membuat trend tersendiri supaya bisa menjadi sebuah kebangaan. Dari kata lain, dunia fashion tidak hanya bisa berkuasa di negara Barat. Brand -- brand lokal yang akhir-akhir ini mulai menunjukkan peningkatan konsumen bisa menjadi barisan terdepan dalam menyebarluaskan fashion lokal.

Kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari Bahasa sansekerta, yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari Buddhi, yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata Budaya diartikan sebagai: 1) pikiran, akal budi; 2) adat Istiadat; 3) sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah Berkembang (beradab, maju); dan 4) sesuatu yang sudah Menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah.

Edward B. Taylor menyebutkan bahwa budaya adalah Keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya meliputi Ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, Tradisi dan semua kemampuan yang dibutuhkan manusia Sebagai anggota masyarakat. Karenanya, istilah Kebudayaan ada kalanya digunakan untuk menerangkan Semua kreatifitas manusia dalam semua bidang Kehidupannya.

Pengaruh Fashion Barat terhadap kebudayaan

1.Pengaruh dari Globalisasi

Globalisasi sudah lama masuk ke Indonesia dengan membawa kebudayaan asing, Sejak Awal tahun 2000an sudah mulai tren cara berpakaian atau fashion kebarat-baratan, dengan ciri Celana dan baju yang oversize. Pada tahun 2022 lalu tren itu mulai muncul lagi dikalangan anak Muda karena menganggap gaya berpakaian zaman itu keren. Cara berkomunikasi pun Terpengaruh oleh globalisasi, sebelumnya cara berkomunikasi dilakukan secara langsung, dan Saat ini teknologi sudah canggih dan praktis bisa dilakukan dari jarak jauh tanpa harus bertatap Muka secara langsung. Anak muda yang terlalu gemar atau meniru budaya asing sering disebut Dengan fenomena westernisasi atau globalisasi budaya. Fenomena ini disebabkan oleh Meningkatnya akses informasi dan kemudahan transportasi sehingga lebih mudah untuk mendekati dan meniru budaya negara lain.

Ada beberapa alasan mengapa anak muda tertarik pada cinta atau peniruan yang Berlebihan terhadap budaya asing. Salah satu alasan utamanya adalah untuk mencapai status Sosial yang lebih tinggi. Budaya Barat sering diasosiasikan dengan modernitas dan kemajuan, Sehingga banyak orang yang percaya bahwa dengan menyerap budaya Barat maka mereka akan Menjadi lebih modern dan progresif. Selain itu, pengaruh media massa seperti film, televisi, dan Internet juga sangat penting dalam memperkenalkan budaya asing kepada generasi muda. Banyak remaja yang terpapar budaya luar melalui media massa dan kemudian menirunya secara Berlebihan.

Namun, peniruan yang berlebihan terhadap budaya asing juga dapat berdampak negatif Bagi masyarakat. Salah satu dampak negatifnya adalah hilangnya identitas budaya lokal. Dengan terlalu banyak meniru budaya luar, orang bisa kehilangan jati dirinya sebagai bagian Dari budaya lokal. Selain itu, peniruan terhadap budaya asing juga dapat mengakibatkan Hilangnya keragaman budaya di masyarakat. Selain itu, peniruan yang berlebihan terhadap Budaya asing juga dapat menimbulkan efek sosial dan moral yang negatif. Misalnya, peniruan Perilaku seks bebas atau penyalahgunaan narkoba yang sering diasosiasikan dengan budaya Barat dapat berdampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental individu dan masyarakat Secara keseluruhan.

2.Budaya Konsumerisme

Konsumerisme dapat didefinisikan sebagai tindakan atau pola pikir seseorang yang Mengkonsumsi barang dan jasa secara berlebihan, tanpa memperhatikan kehati-hatian fiskal. Hal ini mungkin dilakukan untuk bersenang-senang, atau karena mereka yakin tidak apa-apa Melakukannya tanpa memperhatikan konsekuensinya. Konsumerisme (konsumtivisme) Dipandang sebagai suatu pola pikir dan tindakan orang yang membeli barang bukan karena Membutuhkan sesuatu barang, melainkan karena mencari kepuasan dari tindakan membeli itu Sendiri. Konsumerisme didasarkan pada gagasan bahwa orang harus Memperhatikan diri mereka sendiri dan tidak peduli dengan tradisi atau kebiasaan orang lain.

Solusi agar anak muda tidak terjebak dalam budaya konsumerisme yaitu : (1) Jangan membeli sesuatu hanya karena orang lain melakukannya. Pikirkan tentang apa yang akan Anda, misalnya, dan beli hanya yang benar-benar dibutuhkan. (2) belajar bagaimana mengelola uang agar kondisi keuangan stabil, contohnya seperti menabung. (3) menetapkan sebuah prioritas. sikap tersebut harus ditanamkan pada generasi muda saat ini terutama anak muda yang sudah mempunyai gaya hidup konsumerisme karena pada dasarnya globalisasi akan terus tumbuh dan berkembang gaya hidup pun juga akan sama mengikuti globalisasi.

Pengaruh Orientalisme terdapat Fashion

Penampilan Katy Perry yang Menggunakan busana geisha, (busana wanita Penghibur tradisional papan atas Jepang) dalam Suatu pertunjukan musiknya, merupakan suatu Bentuk teatrikal atas 'identitas Asia' melalui Panggung imajinatif yang dimiliki Barat. Secara Teknis, wanita Asia' ditampilkan oleh Melalui koreografer, ahli busana dan tata rias Yang bekerja dalam 'produk konser Barat'. Identitas wanita Asia tersebut dirampas hak 'representasi dirinya' oleh suatu sebuah mesin Pertunjukan yang dikuasai Barat.

Orientalisme adalah pandangan atau penafsiran Barat terhadap Timur, terutama Asia dan Timur Tengah. Dalam konteks fashion, orientalisme telah memiliki pengaruh yang signifikan. Berikut adalah beberapa dampak orientalisme terhadap fashion:

1.Inspirasi Desain: Orientalisme telah memberikan inspirasi bagi desainer fashion Barat dalam menciptakan koleksi yang terinspirasi oleh budaya dan estetika Timur. Misalnya, motif dan pola tradisional seperti batik, paisley, dan kimono telah diadopsi dalam desain pakaian Barat.

2.Penggunaan Bahan dan Tekstur: Orientalisme juga mempengaruhi penggunaan bahan dan tekstur dalam fashion. Misalnya, penggunaan sutra, brokat, dan kain dengan motif Timur Tengah menjadi populer dalam desain pakaian Barat yang terinspirasi oleh orientalisme.

3.Siluet dan Potongan: Orientalisme juga mempengaruhi siluet dan potongan pakaian. Misalnya, penggunaan potongan longgar dan jubah yang terinspirasi oleh kaftan Timur Tengah telah menjadi tren dalam fashion Barat.

4.Aksesori dan Hiasan: Orientalisme juga mempengaruhi penggunaan aksesori dan hiasan dalam fashion. Misalnya, penggunaan kalung, gelang, dan anting-anting dengan desain Timur Tengah menjadi populer dalam fashion Barat yang terinspirasi oleh orientalisme

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun