Didunia ini, tidak sedikit yang pada akhirnya memilih untuk menjadi pecundang.
Bukan karena fisik yang lemah, tapi karna hilang nya mentalitas menang dalam jiwa.
Alih alih terlalu terbawa oleh perasaan duka, kecewa, lelah, juga frustasi.
Heii! Bukankah itu terlalu membenci hidup?
Dengan menjadi pecundang yang bhkan tidak melakukan apapun?
Baiklah, mungkin kau mengalami perasaan duka yang bahkan meneteskan darah.
Mengalami kecewa yang membuatmu terus dilema. Merasakan lelah sebab mengejar angan yang tak kunjung tergapai.
Tapi kau terlalu pecundang untuk berhenti disini. Akan kau bawa kemana hidupmu yang telah berlalu itu?
Akankah hanya merenungi lalu menangis sambil memeluk lutumu?
Ketika seorang teman menikmati kopinya di kaki Menara Eiffel, kau masih nyaman dengan game mu.
Ketika seorang teman sedang mengabadikan momen bahagia dengan pemandangan Patung Liberty di belakangnya, kau masih asyik dengan kebingunganmu.
Ketika seorang teman sedang memetik bunga Lavender di sebuah taman di Amsterdam, kau masih saja buntu di tengah jalan.
Ketika seorang teman sedang salat di Masjid Hagia Sofia, kau masih rebahan di atas kasur usang.
Ketika seorang teman sedang menyantap menu favorit di pinggiran Pantai Italia, kau masih duduk termenung dan menyesal.
Ketika seorang teman telah menjelajah benua Eropa, kau masih tidak mau melanjutkan langkah.
Ketika sebagian orang sudah menjelajahi berbagai negara, kau masih saja merasa tidak berguna.