Mohon tunggu...
Fikih Azali
Fikih Azali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Al Azhar University Mesir

penulis, kaligrafer, dan pebisnis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Memberi Semangat

9 Februari 2023   12:55 Diperbarui: 9 Februari 2023   12:57 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fikih di dinas pendidikan dan kebudayaan, dok. pribadi

Didunia ini, tidak sedikit yang pada akhirnya memilih untuk menjadi pecundang.
Bukan karena fisik yang lemah, tapi karna hilang nya mentalitas menang dalam jiwa.
Alih alih terlalu terbawa oleh perasaan duka, kecewa, lelah, juga frustasi.

Heii! Bukankah itu terlalu membenci hidup?
Dengan menjadi pecundang yang bhkan tidak melakukan apapun?
Baiklah, mungkin kau mengalami perasaan duka yang bahkan meneteskan darah.
Mengalami kecewa yang membuatmu terus dilema. Merasakan lelah sebab mengejar angan yang tak kunjung tergapai.

Tapi kau terlalu pecundang untuk berhenti disini. Akan kau bawa kemana hidupmu yang telah berlalu itu?
Akankah hanya merenungi lalu menangis sambil memeluk lutumu?

Ketika seorang teman menikmati kopinya di kaki Menara Eiffel, kau masih nyaman dengan game mu.


Ketika seorang teman sedang mengabadikan momen bahagia dengan pemandangan Patung Liberty di belakangnya, kau masih asyik dengan kebingunganmu.

Ketika seorang teman sedang memetik bunga Lavender di sebuah taman di Amsterdam, kau masih saja buntu di tengah jalan.

Ketika seorang teman sedang salat di Masjid Hagia Sofia, kau masih rebahan di atas kasur usang.

Ketika seorang teman sedang menyantap menu favorit di pinggiran Pantai Italia, kau masih duduk termenung dan menyesal.

Ketika seorang teman telah menjelajah benua Eropa, kau masih tidak mau melanjutkan langkah.

Ketika sebagian orang sudah menjelajahi berbagai negara, kau masih saja merasa tidak berguna.

Mulailah berdiri tegak, bergerak.
Hidup tidak akan pernah selesai di antara diam.
Banyak mimpi yang harus kau wujudkan. Banyak orang yang harus kau bahagiakan. Buatlah sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak.
TENTANG TUHANMU, jangan sekali-kali melupakan-Nya.
Bawalah Ia serta di dalam hatimu.

Tidakkah ada rasa iri dalam benakmu, ketika orang-orang bisa menaklukkan duka mereka, mengalahkan rasa takut mereka, mengabaikan perasaan kecewa, padahal sebenarnya kau juga bisa melakukan hal yang sama. Hanya saja, kau tidak mau mencoba. Maka mencoba lah, sampai kau bisa. Jangan menyerah begitu saja. Hidup akan menjadi singkat jika menyerah pada usaha pertama.

Tidakkah kau iri, pada mereka yang telah bermesraan dengan mimpi mereka ?

Jujur, aku iri dan sangat iri. Tetapi, rasa iri mu tidak akan berguna, jika ragamu masih kau manjakan di atas kasur melapuk. Rasa iri mu tidak akan berguna, jika waktumu masih kau habiskan untuk hal yang tidak bermanfaat.

Untuk diri, yang sering kali patah semangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun