Berdirilah cepat, karena kecepatanmu mengatasi masalah, menunjukkan bahwa engkau adalah orang yang layak diperhitungkan.
Anakku...
Betapa aku tak sabar melihat kalian tumbuh dewasa. Dan aku ingin kalian tahu, bahwa tanganku yang dulu gemetar saat kalian  jatuh, wajahku yang tampak geram saat kalian mengaduh, bukanlah karena ingin menghajar kalian.
Tapi keinginan terpendamku untuk memeluk, membelai, membersihkan tubuh kalian yang kotor tertutup debu.
Hanya aku tidak ingin melakukan itu, demi melatih kalian...
Apa kabarmu nak..??
Aku tahu kalian sekarang tersenyum melihatku, anak lelakiku, yang kini kakinya sudah kuat menapak bumi meski badai terus menerpa. Mungkin sekarang aku lega sudah bisa melepas kalian menghadapi dunia...
Selamat berjuang anakku. Baikkah dirimu disana? Ingin kutelpon diri kalian, sekedar untuk menyapa aku rindu pada kalian..
Tunggu papa nak.. Satu saat kita akan duduk bersama lagi, sambil tertawa mengingat masa lalu kalian yang terdidik dengan kemandirian dan ketegaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H