Mohon tunggu...
Zulfikhar Gumeleng
Zulfikhar Gumeleng Mohon Tunggu... Penulis - Penerus Peradaban

Vox populy vox dey

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Potret 13 Tahun FPMIK: Memorial To New Historial

10 Juni 2020   17:37 Diperbarui: 10 Juni 2020   17:34 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Organisasi Forum Pelajar Mahasiswa Indonesia Kotamobagu adalah organisasi yang mempunyai roh utuh dalam mengentaskan peran pemuda menuju terbentuknya Kotamobagu Jaya . Tanggal 1 Juli 2007 merupakan tahun bersejarah atas lahirnya Organisasi Daerah Kotamobagu Paska dimekarkannya paloko kinalang pada tanggal 27 juni tahun 2007. Tepatnya tanggal 1 Juli 2007, genap usianya 13 tahun menghiasi perjalanan kotamobagu, dari generasi ke generasi. Medan perjuangan FPMIK sepanjang beberapa kali pergantian Pemimpin di kotamobagu, dan Seiring perkembangannya memasuki kompleksitasnya. Medan juang pun bertambah, mengharuskan FPMIK untuk membenturkan diri pada ranah-ranah kritisnya.

Tahun ini, diperingati dengan sangat berbeda jika dibanding pada harlah sebelumnya. Di sisi lain, 13 tahun sudah dedikasi kepada kotamobagu sebagai representasi andil dalam Mengawal pembangunan peradaban di kotamobagu (paloko kinalang). 

Sepak terjang FPMIK dalam kompleksitas medan perjuangannya, telah melahirkan banyak spirit pembaharuan untuk pemuda dan budaya anak kotamobagu Selain itu, produktifitas dalam berliterasi, seperti Supri Gantu (Sebagai tokoh Pembaharuan pemikiran kader fpmik dalam merawat kultur literasi), bahkan masih banyak lagi yang bisa ditemukan sebagai pejuang, agar membuat masyarakat kotamobagu juga turut maju seraya menata kemajuan. Ini senada cita-cita dan tujuan dari pendiri FPMIK (Syarif rahmat mokoginta, Sadli rais mokoginta, amal bahansubu, dll) bahkan termaktub dalam AD/ART organisasi (silahturahmi, pencerahan intelektual, serta budaya anak kotamobagu) 

Dalam tulisan ini, saya mengulas secara kritis yang selama ini mengendap di organisasi. Dari untaian generasi terdahulu, kebanyakan mayoritas hanya sekedar di kumpulkan sebagai pemenuhan Database, cuma segelintir saja yang mengimplementasikan ke masyarakat, agama, bangsa dan negara. Alhasil, ditemui kemandekan kader, dan seruputan masalah individual yg dijerumuskan pada masalah organisasi, dan memperlambat roda organisasi.

Saya menyadari bahwa telah terjadi krisis di tubuh FPMIK terkait dunia literasi. Hampir-hampir hanya sedikit dari banyak kader yang masih produktif menulis. Setiap pergantian struktural jarang ditemukan karya-karya yang potensial yang disalurkan ke kader, masyarakat, agama, bangsa dan negara. Belum lagi tantangan FPMIK yang tidak mewartakan posisi secara moderat dan independensif, sehingga membuat tatanan Perubahan sosial dalam kerja-kerja organisasi belum maksimal.

Kader FPMIK bukan hanya dari kalangan mahasiswa, tetapi Pelajar sebagai Manifesto gerakan perubahan harus dihadirkan, kemudian  integrasi tujuan tidak sebatas temu tanpa Menu, melainkan kerinduan untuk tetap membenahi kerja-kerja organisasi.

Tentu Mantan Ketua Umum pertama Pimpinan Pusat FPMIK Mengatakan "Fpmik bukan sebatas ruang silahturahmi dan kekompakan, melainkan fpmik sebagai ruang peradaban"  tamparan hebat bahwa Ini seharusnya tertanam kuat bagi pemikiran di FPMIK, karena tanpa mengajarkan untuk pentingnya berkarya, maka jangan heran ke depannya tak akan ditemukan karya-karya mashyur yang ditulis oleh kader-kader FPMIK. Kalau masih mengajari hanya sekedar tradisi lisan semata, ke depannya tradisi menulis tidak akan akrab di nafas.

FPMIK tetap pada poros perjuangannya yang berorientasi pada silahturahmi, pencerahan intelektual dan budaya kotamobagu Dan mengembangkan dinamika pemikiran sesuai relevansinya setiap tahun.

Kuantitas dan kualitas selayaknya diselaraskan dengan konteks dan dinamika yang hadir. FPMIK pun harus lebih komunikatif agar eksistensi tetap terawat dibanding komunitas-komunitas yang muncul belakangan ini. Pengelolaan dan penguasaan teknologi perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin agar di dunia maya dan alam kenyataan mampu di terima oleh berbagai kalangan. Sifat fleksibelitas FPMIK kiranya diproduktifkan sehingga mampu menampung berbagai tulisan-tulisan kadernya, dan kemudian tulisan tersebut sangat potensial untuk dibukukan bahkan menjadi arsip Daerah kedepan.

Teringat "Jika hanya maknai hari lahir FPMIK dengan biasa-biasa saja, maka berkhidmat di-FPMIK di hari-hari selanjutnya hanya biasa-biasa saja, dan pasca alumni menata kehidupan cukup menjadi manusia biasa. Sebaliknya, jika dimaknai hari lahir FPMIK dengan luar biasa, maka berkhidmat di Forum Pelajar Mahasiswa Indonesia Kotamobagu maupun pasca alumni akan menjadi manusia luar biasa dan menata kehidupan sosial dengan penuh kemanfaatan". (Dikutip Dari facebook Statusnya Hamri Mokoagow tahun 2016)

Sejak dulu, FPMIK telah dimandatariskan untuk membangun kemajuan Kotamobagu agar menjadi kiblat orientasi. Karena FPMIK tidak lahir dari ruang hampa, tetapi murni menjawab tantangan zaman yang bersesuaian secerca harapan Kotamobagu jaya (bisa dilihat untaian kalimat pada mars FPMIK). 

Buat FPMIK kedepannya, dalam slogan Salah satu Kader FPMIK " Ber-fpmik adalah nurani, jangan dicari, dan jangan mencari karena berjuang tidak sebercanda itu" sekali slogan di atas bahwa semua hal tak bisa lepas dari tekad, dan terikat. Untuk itu, memberikan modalitas pemikiran terhadap jantung FPMIK adalah dengan kemelekan teknologi menjadi centrum perjuangan dalam menyalurkan setiap gagasan-gagasan kontekstual bagi kemajuan daerah.

Saya mengucapkan buat kita semua, yang sedang merayakan harla FPMIK. "Rayakanlah dengan Gagasan luar biasa! Bukan sebatas ceremonial, melainkan menuai kebermanfaatan." Selamat Harlah ForumKu! Tumbuh subur dan utuh seperti salammu salam motobatu' (Persatuan)
.

Sekian....

Kotamobagu, 10 Juni 2020

Penulis : Fiki Gumeleng
(Kabid Humas FPMIK Cab. Kota Manado)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun