1. Dampak Sosial
a. Perubahan Struktur Tenaga Kerja
- Pengurangan Tenaga Kerja Manual: Otomasi pabrik sering menggantikan pekerjaan yang berulang dan membutuhkan sedikit keterampilan, mengurangi permintaan untuk pekerja manual.
- Permintaan Keterampilan Baru: Dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dalam mengoperasikan, memelihara, dan memprogram robot. Hal ini mendorong peningkatan kebutuhan pelatihan dan pendidikan di bidang teknologi.
- Pergeseran Pekerjaan: Beberapa pekerjaan tradisional hilang, tetapi pekerjaan baru seperti teknisi robotik dan pengembang perangkat lunak muncul.
b. Ketimpangan Sosial
- Kesempatan Tidak Merata: Tenaga kerja dengan keterampilan rendah mungkin kesulitan beradaptasi, menciptakan kesenjangan ekonomi antara pekerja berpengalaman teknologi dan pekerja manual.
- Urbanisasi: Pabrik otomatis sering terkonsentrasi di daerah perkotaan, mempercepat migrasi ke kota dan menimbulkan tantangan sosial seperti kemacetan dan kebutuhan perumahan.
c. Peningkatan Kualitas Hidup
- Pengurangan Beban Fisik: Dengan robot mengambil alih tugas berat, pekerja manusia dapat fokus pada pekerjaan yang lebih aman dan nyaman.
- Jam Kerja Lebih Fleksibel: Otomasi memungkinkan pengaturan jam kerja yang lebih fleksibel karena robot dapat bekerja tanpa henti.