Mohon tunggu...
Zulfiqar Rapang
Zulfiqar Rapang Mohon Tunggu... Administrasi - Mengabadi dalam literasi

Pemuda ketinggian Rongkong, Tana Masakke. Mahasiswa Ilmu Politik di Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kekuatan Personal Branding pada Cristiano Ronaldo

23 Desember 2022   13:30 Diperbarui: 25 Desember 2022   14:44 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perencaan Personal Branding/ist.

Soal ini, dalam tampilan fisik misalnya, sebagai brand, Cristiano Ronaldo membedakan dirinya dengan Ronaldo Nazario yang identik dengan potongan rambutnya yang unik, dengan model rambut pompadour yang lebih klimis. Ia juga dengan rutin merayakan gol dengan gaya unik yang kemudian diimitasi banyak pemain lain bahkan bocah-bocah di kota dan pedalaman nusantara.

Ia juga memberi pembeda pada dirinya dengan rival beratnya, Messi.  Saat Messi mentato hampir seluruh badannya, Ronaldo memilih tidak dengan alasan karena rutin mendonorkan darah. Ronaldo juga beberapa kali berpindah tim, disaat Messi dikenal sebagai pemain yang setia pada satu klub.

Syarat kedua konsistensi. Dalam konteks branding, rekor-rekor gol dan raihan trofi yang Ronaldo gapai adalah bentuk konsistensi agar label "pemain terbaik", atau "pemilik gelar dan gol terbanyak" tetap diekatkan sebagai personal-brandnya.

Model rambut yang tak berubah bertahun-tahun, atau selebrasi gol ikonik yang ia pertahankan, ataukah
sikapnya yang dermawan, adalah bagian dari konsistensi. Karakter yang demikian adalah bentuk aktual hukum Personal Branding lainnya, The Law of Specialization.

Selain daripada itu, terdapat tiga variabel lain yang mesti menjadi atensi dalam personal branding yakni karakter, kompetensi dan kekuatan. Dan ketiganya juga terejawantah dalam diri Cristiano Ronaldo.

Sumber gambar: Dewi Haroen, Personal Branding 2014.
Sumber gambar: Dewi Haroen, Personal Branding 2014.

Keseluruhan hal tersebut kemudian didistribusikan secara terus-menerus dan berkelanjutan ke ruang publik sehingga tertancap dengan kuat dalam benak banyak orang. Disini pulalah Hukum Personal Branding berlaku, yakni The Law of Visibility, keterlihatan. Disinilah media sebagai saluran menjadi faktor determinan.

Pada akhirnya, apa yang kita lihat pada hari-hari ini pada diri Cristiano Ronaldo adalah penjabaran dari apa telah disebutkan diatas. Memiliki basis fans fanatik pada segala penjuru, bahkan ia adalah satu-satunya manusia yang memiliki pengikut Instagram terbanyak di muka bumi.

Ia menjadi magnet bagi sejumlah brand-brand ternama dunia seperti Nike dan Clear. Dengan modalitas yang sama, ia merambah bisnis secara pribadi, seperti produk sandang dan perhotelan.

Para pebisnis dan politikus atau bahkan kita-kita perlu belajar banyak hal dari Cristiano Ronaldo. Sebab brand yang kuat adalah aset bernilai menuju kesuksesan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun