Mohon tunggu...
Zulfiqar Rapang
Zulfiqar Rapang Mohon Tunggu... Administrasi - Mengabadi dalam literasi

Pemuda ketinggian Rongkong, Tana Masakke. Mahasiswa Ilmu Politik di Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dari Gambir ke Bandung, dari Griya Tawang hingga Pedesaan

8 November 2022   17:07 Diperbarui: 10 November 2022   23:44 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: www.aa.com.tr/id/

Setelah hampir 2 jam, kami memasuki Purwakarta, dan lansekapnya pun mulai berubah: rumah-rumah penduduk khas kelas menengah kebawah, hutan dan lembah, lalu jurang yang terlihat kala kereta menanjak di bukit-bukit, pertanda kami mulai masuk ke wilayah Bandung.

Dari jendela kereta kelihatan, corak ekonomi masyarakat disini tampak kontras dengan Jakarta dan kesana-sananya. Di pinggir rel, terlihat kebun dan sawah luas yang tengah di bajak, khas pedesaan. Tak terlihat rumah kumuh yang dibangun dari seng bekas beralas kardus, seperti pemandangan diawal tadi.

Mungkin, ini mungkin yah, selama bertahun-tahun, paradigma pembangunan ibu kota hanya berpihak pada kelas sosial tertentu saja, yang ujungnya tak mempengaruhi kelas pada umumnya.

Entahlah. Yang pasti terdapat kelas sosial yang pada akhirnya terpinggirkan di sisi kota dan rel kereta. Suatu hal yang tak terlihat dalam corak masyarakat daerah di Purwakarta dan kesini-sininya.

Apakah mereka gagal dalam kompetisi dan kreasi ekonomi seperti yang dipersyaratkan dalam sistem ekonomi liberal? Atau ketidakberuntungan saja karena berada pada kelas sosial yang tidak memiliki akses pada kebijakan-kebijakan?

YNTKTS! jangan sampai ada yang jawab begitu saat kita bertanya. Maka kita perlu pakar Adam Smith dan Marx untuk nimbrung disini.

Tapi itu jangan terlalu dipikirkan. Soalnya jelang Magrib, kami telah tiba di Kota Bandung kota kembang. Katanya, banyak hal-hal menarik disini, baik siang ataupun malam. Di Braga dan sekitarnya.

Apa perlu diceritaken?

*Zulfiqar RG., Back-koper dari ketinggian Rongkong Tana Masakke.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun