Tentu saja saya tak berniat memframing tafsir "framing" sebagai sesuatu yang negatif. Tulisan ini sekadar mengangkat contoh bagaimana media dan framingnya dapat memengaruhi kondisi sosio-politik. Pengemasan fakta, pemilihan sudut pandang, atau penambahan-pengurangan gambar sebagai bagian dari framing, dapat mengkontruksi baik buruknya suatu peristiwa.
Media dapat me-rekontruksi realitas, tetapi dapat pula menghadirkan hiperrealitas (melampaui fakta), demikian kata Baudrillard.
**Zulfiqar Rapang | Anak muda dari Rongkong | Alumni UNCP Palopo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H