Dengan begitu, imbuhnya, anak-anak yang tidak bisa melanjutkan pendidikan tinggi ke pulau Jawa, masih bisa memenuhi panggilan hatinya sebagai tenaga kesehatan di daerahnya sendiri.
Lalu, STIKes Santa Elisabeth Keuskupan Maumere juga ingin mengetahui tentang sistem kurikulum yang diterapkan di Umsida beserta dengan aplikasi pendukungnya.
Selain itu, ia juga berharap agar ada kerja sama dalam hal pengajaran melalui berbagai bentuk, baik online maupun offline, atau juga bisa berbentuk magang dosen untuk mendukung perkembangan SDM.
Misalnya saja mengarahkan para lulusan untuk melanjutkan studi profesi atau yang lainnya di Umsida.
“Jadi dari kunjungan ini kami berharap Umsida bisa menjadi saudara bagi kami dalam proses belajar. Karena memang tujuan kami adalah untuk membantu pendidikan anak-anak Indonesia,” katanya.
Fikes Umsida Sambut Hangat untuk Kerja Sama Selanjutnya
Dekan Fikes Umsida, Evi Rinata SST MKeb menyambut hangat kedatangan STIKes Santa Elisabeth Keuskupan Maumere. Ia berkata bahwa kunjungan ini menjadi awal silaturahmi kedua lembaga.
“Mungkin nanti tak hanya dosennya saja yang ke Sidoarjo, tapi kami juga menantikan kedatangan mahasiswa di berbagai kerja sama selanjutnya,” ujar Evi.
Menurutnya, kunjungan ini merupakan salah satu kesempatan bagi Umsida untuk belajar yang menjadi keunggulan di Maumere.
Ia melanjutkan, “InsyaAllah kami siap membantu untuk berbagai kegiatan ke depannya terutama dalam bidang akademik. Silahkan nanti kita bisa berkolaborasi untuk mengimplementasikan kerja sama kita,”.
Menanggapi beberapa kendala yang telah dijelaskan oleh Mama Kori, Evi berpendapat bahwa kondisi geografis daerahlah yang menjadi tantangan tersendiri, baik dari SDM, sarpras, transportasi, dan lainnya. Hal tersebut tentu berbeda dengan kondisi geografis Sidoarjo.