Mohon tunggu...
JURNALIS FIKES UMSIDA
JURNALIS FIKES UMSIDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Official Fakultas Ilmu Kesehatan Umsida

informasi lebih lanjut email : fikes.umsida.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Fisioterapi sebagai Kunci Perubahan, Fisioterapi di Garis Depan Kesehatan Masyarkat Indonesia

30 Desember 2024   10:08 Diperbarui: 30 Desember 2024   10:08 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tenaga fisioterapis sangat dibutuhkan untuk mendukung pelayanan kesehatan primer di Puskesmas. Dengan adanya fisioterapis di setiap Puskesmas, masyarakat akan mendapatkan layanan rehabilitasi yang lebih baik dan terintegrasi," ujar Ketua IFI Jawa Timur.

Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat layanan kesehatan primer dan memastikan seluruh lapisan masyarakat memiliki akses terhadap layanan kesehatan berkualitas. Namun, untuk mencapai target tersebut, diperlukan kerja sama antara pemerintah, institusi pendidikan, dan organisasi profesi.

Sumber Fikes
Sumber Fikes

Organisasi Profesi Sebagai Pendukung Karier

Ketua IFI Jawa Timur juga menekankan pentingnya bergabung dengan organisasi profesi bagi para lulusan baru. "Organisasi profesi adalah wadah untuk mendapatkan berbagai informasi dan solusi, seperti pengurusan Surat Tanda Registrasi (STR), izin praktik, serta pengembangan karier di masa depan," jelasnya.

Selain itu, organisasi profesi juga berperan dalam mempersiapkan tenaga kerja yang siap pakai sesuai standar kompetensi. "Kami dari IFI siap membantu rekan-rekan lulusan untuk memenuhi semua persyaratan administrasi dan memberikan pelatihan yang diperlukan," tambahnya.

Tantangan dan Masa Depan Fisioterapis di Indonesia

Meskipun prospek fisioterapis semakin cerah, masih ada tantangan yang harus dihadapi, salah satunya adalah penghapusan program D3 secara bertahap. Ketua IFI menjelaskan bahwa lulusan D3 akan didorong untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 dan profesi. Dimasa depan program D3 akan perlahan dihapus karena standar kompetensi yang diharapkan semakin tinggi.

Di sisi lain, fisioterapis juga memiliki peluang untuk membuka praktik mandiri, seperti profesi dokter dan psikolog. Namun, hal ini memerlukan kualifikasi minimal S1 plus profesi sesuai regulasi yang berlaku. Dengan demikian, fisioterapis tidak hanya berperan sebagai pelaksana pelayanan kesehatan tetapi juga sebagai entrepreneur di bidang kesehatan.

Baca juga: Kuliah Umum Fikes Umsida: Pentingnya Alat Kontrasepsi untuk Remaja

Harapan untuk Masa Depan

Ketua IFI Jawa Timur menutup pidatonya dengan harapan agar institusi pendidikan dan tenaga kesehatan terus berkolaborasi untuk memajukan profesi fisioterapi di Indonesia.

"Kami berharap Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sidoarjo dan institusi lainnya dapat berkontribusi lebih besar dalam mencetak tenaga fisioterapis yang kompeten dan berkualitas. Pendidikan adalah kunci untuk membuka peluang ini," tutupnya.

Dengan pendidikan sebagai landasan utama, profesi fisioterapis di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang dan memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Pelantikan fisioterapis baru ini bukan hanya selebrasi, tetapi juga awal dari perjalanan panjang dalam mengubah wajah layanan kesehatan di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun