Fikes.umsida.ac.id - Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) mengadakan seminar bertema "Utilization of Artificial Intelligence for Medical Record Data Processing & Integration of RME with SatuSehat," Kamis (17/10/2024).
Seminar ini diikuti oleh seluruh mahasiswa aktif MIK yang sangat antusias untuk mendalami lebih lanjut ilmu dan teknologi terkeni terkait pengelolaan rekam medis. Selain itu, kegiatan ini dilakukan secara hybrid, yang dimana mahasiswa dapat mengikutinya dimana pun mereka berada.
Baca juga: TLM Fikes Umsida Raih Peringkat ke-3 Kelulusan UKOM Tertinggi di AIPTLMI Award 2024
Seminar ini menghadirkan dua pembicara ahli, yaitu Dian Budi Santoso SKM MPH , yang membawakan materi Potensi Penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam Pengelolaan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
Serta Suryo Nugroho Markus AmdPerKes SE MPH, dengan membawakan materi Utilization of Artificial Intelligence for Medical Record Data Processing.
Auliyaur Rabbani SKom MSc selaku Kaprodi MIK mengatakan "Dengan latar belakang keunggulan program studi MIK yang berfokus pada rekam medis elektronik, seminar ini diharapkan mampu memperkaya wawasan mahasiswa seiring dengan perkembangan teknologi terbaru, terutama terkait pemanfaatan AI dan integrasi sistem rekam medis elektronik dengan program SatuSehat," ungkapnya.
Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) dalam Pengolahan Data Rekam Medis
Dian Budi Santoso menjelaskan bahwa pemanfaatan AI untuk pengolahan data rekam medis menjadi salah satu tren terkini yang dapat memberikan manfaat besar dalam dunia kesehatan. Dengan AI, pengolahan data rekam medis dapat dilakukan secara lebih cepat, akurat, dan efisien.
Selain itu, AI juga memungkinkan analisis prediktif yang dapat membantu tenaga medis dalam membuat keputusan yang lebih baik dan tepat waktu.
AI juga dapat membantu dalam pengolahan data yang besar dan kompleks. Teknologi ini memungkinkan analisis data secara otomatis sehingga dapat mendeteksi tren dan pola yang mungkin sulit diidentifikasi secara manual. Dengan AI, data rekam medis yang terintegrasi juga dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kondisi kesehatan pasien, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
Integrasi Rekam Medis Elektronik dengan Program SatuSehat
Selain pemanfaatan AI, integrasi rekam medis elektronik dengan program SatuSehat juga menjadi topik penting dalam seminar ini. Suryo Nugroho Markus, sebagai ahli rekam medis, menjelaskan bahwa SatuSehat merupakan program nasional yang bertujuan untuk mengintegrasikan data kesehatan seluruh masyarakat Indonesia ke dalam satu platform digital.
Baca juga: UKOM Fikes Umsida Gunakan Metode Problem-Based Learning
Dari program ini diharapkan dapat mempermudah akses data kesehatan bagi berbagai instansi kesehatan di seluruh Indonesia, baik rumah sakit, puskesmas, maupun klinik.
Integrasi ini juga membantu meminimalisir kesalahan dalam pengobatan akibat informasi yang tidak lengkap atau tidak akurat. Selain itu, sistem yang terintegrasi dengan SatuSehat juga memungkinkan pengawasan yang lebih baik dari pemerintah terhadap kondisi kesehatan masyarakat secara keseluruhan, sehingga dapat merumuskan kebijakan yang lebih efektif.
Pada seminar ini diharapkan mahasiswa dapat memahami peran penting teknologi dalam mendukung pelayanan kesehatan di masa depan. Pemahaman tentang bagaimana AI dapat membantu pengolahan data rekam medis dan bagaimana integrasi dengan SatuSehat dapat memperkuat sistem kesehatan nasional menjadi bekal yang sangat penting bagi mereka sebagai calon profesional di bidang informasi kesehatan.
Dengan perkembangan teknologi, diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi dunia kesehatan di Indonesia. Pemanfaatan AI yang terintegrasi dengan rekam medis elektronik akan memberikan keuntungan bagi berbagai pihak, termasuk pasien, tenaga medis, dan penyedia layanan kesehatan.
Dengan berbagai inovasi ini, ke depannya diharapkan dunia kesehatan Indonesia semakin siap menghadapi tantangan global di bidang kesehatan, dengan dukungan teknologi modern seperti kecerdasan buatan dan sistem rekam medis elektronik yang terintegrasi. Mahasiswa MIK diharapkan dapat menjadi bagian dari perubahan ini dan berperan aktif dalam pengembangan teknologi kesehatan di masa depan.
Penulis: Ayunda H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H