Ia juga menambahkan bahwa pendidikan seks melalui sekolah-sekolah merupakan langkah penting untuk meningkatkan kesadaran ini. Selain itu, dengan memberikan pemahaman yang tepat tentang kesehatan reproduksi dan penggunaan kontrasepsi, remaja akan lebih mampu membuat keputusan yang bijaksana terkait hubungan seksual dan resiko kehamilan yang tidak diingkan.
Baca juga: UKOM Fikes Umsida Gunakan Metode Problem-Based Learning
"Edukasi yang komprehensif akan memberikan remaja pengetahuan yang mereka butuhkan untuk melindungi diri mereka sendiri. Ini juga mencakup bagaimana menghadapi tekanan sosial dan norma gender yang merugikan, seringkali memaksa mereka untuk terlibat dalam aktivitas seksual tanpa perlindungan," jelasnya.
Dampak Sosial Ekonomi dari Kehamilan Remaja
Selain berdampak pada kesehatan fisik dan mental, kehamilan yang tidak diingkan pada usia remaja juga memiliki dampak sosial dan ekonomi. Dalam kegiatan ini, ia mengingatkan bahwa banyak remaha yang hamil diluar pernikahan terpaksa putus sekolah, yang pada akhirnya membatasi akses mereka untuk mengejar karier di masa depan.
"Remaja yang hamil diluar pernikahan sering kali harus menghadapi stigma yang keras dari lingkungan mereka. Hal ini bukan hanya mempengaruhi kesejahteraan mental mereka saja, tetapi juga membatasi peluang mereka untuk berkembang," tuturnya.
Oleh karena itu, orang tua harus terbuka untuk berbicara dengan anak-anak tentang kesehatan reproduksi dan kontrasepsi. Dengan dukungan ini dapat memberikan langkah awal untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Dr Rafhani Rosyida ada beberapa hal untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan yakni pertama, layanan kesehatan reproduksi haruslah ramah remaja dan memiliki akses yang mudah.Â
Selain itu, distribusi kontrasepsi yang lebih luas, terutama bagi usia remaja yang sudah menikah, merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Kedua, yakni pentingnya layanan konseling dan dukungan psikologis bagi remaja.
Ketiga, yakni Dr Rafhani Rosyidah mengajak masyarakat untuk terlibat dalam kampanye kesadaran publik melalui media sosial dan media massa. Dengan meningkatkan penggunaan media digital, alat ini akan cukup efektif untuk menyebarkan informasi yang akurat tentang kontrasepsi dan kesehatan reproduksi.Â
Penulis: Ayunda H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H