Fikes.umsida.ac.id -- Pada periode III gelombang 1 Uji Kompetensi (Ukom) tahun 2024, Fakultas Kesehatan  Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Sidoarjo) kembali menjadi tuan rumah pelaksanaan ujian penting ini. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa tingkat akhir dan terlaksana di laboratorium CBT Umsida, Minggu (06/10/2024).
Baca juga: Fisioterapi Umsida Gelar Screening Atlet Inline Skate Untuk Optimalkan Performa dan Kesehatan
Tujuan dari Ukom adalah untuk mengukur sejauh mana kompetensi mahasiswa dalam bidang kesehatan, yang juga menjadi syarat penting untuk memperoleh Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai tenaga kesehatan yang diakui secara resmi.
Siti Cholifah SST MKeb selaku Kaprodi S1 Kebidanan mengungkapkan "Melalui Ukom ini, kita dapat mengukur sejauh mana pemahaman mahasiswa dalam materi dan kesiapannya mereka dalam menghadapi Ukom ini," ungkapnya
Pelaksanaan Ukom Fikes Umsida 2024
Pelaksanaan Ukom kali ini dibagi ke dalam dua sesi yang berlangsung pada tanggal 5-7 Oktober 2024 dengan dua sesi yakni sesi pertama pada jam 08.30 -- 11.30, sedangkan sesi kedua berlangsung pada pukul 13.00-16.00. Selain itu ada 57 peserta yang mengikuti Ukom kali ini.
Para peserta Ukom berasal dari berbagai universitas yakni Politeknik Kesehatan Kertacendekia (Prodi D3 Kebidanan), STIKES Arrahma Mandiri Indonesia (Prodi D4 Rekam Medis), Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya (Prodi Profesi Bidan), dan Universitas Muhammadiyah Lamongan (Prodi Profesi Bidan).
Dalam menghadapi Ukom, persiapan yang dilakukan oleh mahasiswa sangat penting untuk mencapai tingkat kompetensi yang memadai. Siti Cholifah juga menjelaskan bahwa mahasiswa telah dipersiapkan jauh-jauh hari, sejak mereka menjalani perkuliahan. Dalam proses perkuliahan, mahasiswa diajarkan dengan menggunakan soal-soal berbentuk vignette yang menggambarkan situasi atau kasus nyata di dunia kesehatan.
Selain itu, mereka juga mengikuti try-out UKOM yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Uji Kompetensi Nasional Tenaga Kesehatan (LPUK Nakes) serta mengikuti sesi bimbingan khusus sebelum pelaksanaan UKOM. Dengan pendekatan ini, mahasiswa diharapkan dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam dan mampu menerapkannya dengan baik dalam ujian maupun dalam praktik lapangan nanti.
Pelatihan dan Pendampingan Ukom 2024
Pada persiapan Ukom ini, tidak ada perubahan yang signifikan dalam kurikulum atau metode pengajaran yang diterapkan pada tahun ini. Metode yang diterapkan sudah berbasis pada problem-based learning, sebuah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pemecahan masalah.
Baca juga: Fortawa 2024, Fikes Umsida Kenalkan Sistem Akademik dan Program unggulan
Pendekatan ini telah terbukti efektif dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi ujian kompetensi seperti UKOM, karena membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analisis yang diperlukan dalam menangani kasus-kasus kesehatan.
Pendekatan ini juga efektif dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi ujian kompetensi seperti Ukom, karena membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analisis yang diperlukan dalam menangani kasus-kasus kesehatan.
Selain persiapan yang dilakukan selama perkuliahan, Fikes Umsida juga menyediakan program bimbingan tambahan untuk mahasiswa yang bertujuan untuk mereview dan merefresh kembali kasus-kasus yang berkaitan dengan kompetensi yang akan diuji dalam Ukom.
Selain itu, Ukom sendiri merupakan ujian exit-exam yang menilai kemampuan akhir mahasiswa setelah menyelesaikan pendidikan. Nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diperoleh selama perkuliahan turut berperan dalam menentukan tingkat kelulusan mahasiswa, karena 40% penilaian didasarkan pada hasil UKOM, sementara sisanya bergantung pada IPK mahasiswa.
Dalam menghadapi pelaksanaan Ukom 2024, Fikes Umsida memiliki harapan besar agar semua mahasiswa yang mengikuti Ukom dapat lulus dengan hasil yang memuaskan. Selain itu, kompetensi yang diperoleh mahasiswa selama pendidikan dapat diterapkan secara efektif dalam dunia kerja.
"Semoga semua mahasiswa Fikes Umsida dapat lulus dengan hasil yang baik dan mencapai tingkat kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi tenaga kesehatan profesional," lanjutnya.
Ukom bukan hanya tentang kelulusan, tetapi juga bagaimana mahasiswa dapat membuktikan bahwa mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup untuk berkontribusi di dunia kesehatan. Selain itu, ujian ini mahasiswa dapat memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang telah mereka dapatkan selama perkuliahan. Serta diharapakan Ukom ini menghasilkan lulusan yang kompeten dan unggul di bidangnya.
Penulis: Ayunda H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H