Pertama membantu menyusun priorotas dan target akademi. Ketika mahasiswa baru memahami bagaimana IPS dan IPK dihitung, mereka akan lebih mudah menyusun prioritas dalam belajar. Misalnya, kalian akan tau mana mata kuliah yang memerlukan perhatian lebih dengan sekala kesulitan yang tinggi dengan bobot kredit yang lebih tinggi akan berdampak lebih besar pada IPS.
Kedua menjaga konsistensi prestasi akademik. Banyak mahasiswa yang baru menyadari bahwa IPK sangat dipengaruhi oleh kinerja akademik pada semester awal. Kesalahan umum yang sering terjadi adalah mahasiswa baru merasa semester pertama adalah waktu untuk "mencoba-coba" atau bersantai karena masih ada banyak waktu untuk memperbaiki nilai. Padahal, IPK dihitung dari seluruh semester, sehingga nilai yang buruk di awal akan terus terbawa hingga akhir perkuliahan. Mengetahui ini sejak awal akan membantu mahasiswa untuk tetap konsisten menjaga prestasi akademiknya.
Ketiga menentukan peluang beasiswa dan karir. Banyak beasiswa yang ditawarkan oleh kampus atau pihak eksternal. Biasanya salah satu syarat dalam beasiswa adalah nilai IPK, tentu hal ini akan menjadi tolak ukur mahasiswa untuk lebih giat lagi dalam belajar agar dapat memenuhi syarat beasiswa tersebut.
Keempat yakni membangun etos kerja dan disiplin. Pemahaman akan pentingnya IPS dan IPK juga dapat membangun etos kerja dan disiplin dalam diri mahasiswa baru. IPK yang menjadi tolak ukur pada hasil perkuliahan, mahasiswa akan lebih terdorong untuk mengikuti perkuliahan dengan serius, mengerjakan tugas dengan baik dan mempersiapkan diri dengan sungguh-sunguh untuk menghadapi ujian. Selain itu, dengan kebiasaan kita disiplin dalam mengatur jadwal kuliah dan belajar akan menjadi kebiasaan yang bermanfaat bagi kita nantinya.
Perbedaan IPS dan IPK
Perbedaan utama antara IPS dan IPK terletak pada cakupan waktu dan skala pengukurannya. IPS adalah evaluasi prestasi akademik dalam satu semester, sementara IPK adalah rata-rata dari seluruh IPS yang diperoleh selama masa studi. Ini berarti bahwa IPS dapat berubah-ubah setiap semester tergantung pada performa mahasiswa dalam semester tersebut, sedangkan IPK akan berkembang secara bertahap selama mahasiswa menyelesaikan studi mereka.
Selain itu, IPS cenderung lebih fleksibel, karena seorang mahasiswa dapat memperbaiki atau meningkatkan IPS-nya di semester berikutnya jika mendapatkan hasil yang kurang memuaskan di semester sebelumnya. Sebaliknya, IPK mencerminkan hasil kumulatif dari seluruh semester, sehingga lebih sulit untuk mengubah IPK secara signifikan hanya dengan performa akademik yang baik dalam satu semester.
IPS dan IPK adalah dua indikator penting dalam dunia perkuliahan yang mencerminkan prestasi akademik mahasiswa. Meski memiliki perbedaan dalam cakupan waktu dan skala pengukurannya, keduanya saling berkaitan dalam menentukan kesuksesan akademik. Pemahaman yang baik tentang perbedaan antara IPS dan IPK akan membantu kalian dalam merencanakan strategi belajar yang lebih efektif, menjaga konsistensi prestasi akademik, dan membuka peluang karir yang lebih luas di masa depan.
Penulis: Ayunda H
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H