Dian mengaku bahwa prestasi-prestasi yang ia raih tidak lepas dari dukungan keluarga dan juga teman-teman. Selama perkuliahan Dian selalu berusaha untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin  dan belajar dengan sungguh-sunguh. Untuk teman-teman mahasiswa Fikes, prestasi itu bagian dari passion yang merupakan sarana healing sekaligus mengupgrade kemampuan yang ada dalam diri kita. Jadi, mulai saat ini ayo kita coba lebih mengenal potensi diri kita. Coba hal-hal baru dan jangan takut gagal. Gelar wisudawan berprestasi merupakan bonus dari usaha terbaik kita selama mengenyam pendidikan di UMSIDA. Jadi, kalau kalian ingin mendapatkan bonus itu, perbanyak literasi dengan gemar membaca, menulis, aktif dalam komunitas dan perbanyak relasi. Dari sana, kalian akan lebih terbuka oleh infomasi lomba maupun event non-akademik lain. Ikuti organisasi, UKM ataupun komunitas yang menunjang kemampuan kita.
"Aku pribadi tergabung dalam UKM LSMK yang selalu mendukung kemampuan publik speaking dan menulisku. Di situlah aku berkembang dan berproses. Jangan takut memulai dan gagal. Coba saja dulu, hasil akan mengantarkan kita pada pengalaman terbaik." Imbuhnya
Menurut Dian sebagai angkatan kedua di prodi Fisioterapi, tentu banyak struggle yang di hadapi. Dimana semua harus dirintis semaksimal mungkin supaya menunjang value prodi. "Kalau aku tidak bisa beradaptasi dan keluar dari zona nyaman ini, aku ga akan bisa bertemu dengan orang-orang hebat yang mendukung prosesku. Jadi, bila ada hal-hal ketertinggalan atau kekurangan di lingkungan, aku akan terus mencari ruang di mana kita bisa melengkapi dan menemukan jati diri kita. Aku suka bersosialisasi dengan orang baru terutama yang berhubungan dengan keilmuanku. Temukan lingkungan baru dan ciptakan energi baru untuk menunjang karya-karyamu." Ujar Dian
Sebagai sosok yang suka menulis dan juga publik speaking, Dian juga mengikuti beberapa organisasi. Di Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia ia menjabat selama 3 tahun hingga saat ini. Ia juga menjabat Bupati Hima di periode 2021/2022 yang dimana proker cukup padat dan harus membagi waktu dengan kegiatan Abdimas di IMFI. Dian juga aktif di BEM dan selalu menyuarakn ide-ide untuk kemajuan bersama. Untuk menunjang kemampuan menulis dan berbicara, ia mengikuti UKM LSMK selama 3 tahun.
Baca Juga : UKOM OSCE Lokal Prodi S1 Kebidanan: Relevansi dengan Praktik Klinik
"Banyak kesempatan yang datang, bahkan aku pernah menjadi MC di acara Musyawarah Wilayah IMFI yang bertender di Universitas Muhammadiyah Malang. Sering dengan kesibukan organisasi, tanggung jawab sebagai mahasiswa yang dipersiapkan sebagai tenaga Fisioterapis yang berintelektual akan semakin berat. Tentu itu bukan halangan untuk berhenti. Aku selalu memegang prinsip prioritas dan kualitas. Prioritas ketika ada kedua hal yang tidak bisa ditinggalkan, pilih amanah yang berdampak untuk diri kita dan organisasi. Disiplin waktu adalah kunci keberhasilan kita dalam mengelola produktivitas. Dengan prioritas, kita bisa meningkatkan kualitas diri tanpa terbebani antara waktu belajar dan organisasi." Imbuhnya  Dian juga membagikan pesan teruntuk teman-teman mahasiswa khususnya Fikes, selama ini kita hanya fokus pada apa yang terjadi di dalam kelas. Mulai saat ini, mari bentuk lingkungan yang menyenangkan sebagai tempat bertukar gagasan, mengembangkan potensi diri dan meningkatkan rasa kekeluargaan. Jangan sungkan untuk berdiskusi dengan SDM yang ada.
Kampus itu rumah kedua kita untuk bertembuh. Kampus itu memfasilitasi kita untuk berkarya, manfaatkan sebaik mungkin kesempatan berharga ini untuk bekal ketika nanti kita terjun dan mengabdi di masyarakat.Â
Penulis : Nur Khikmah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H