Mohon tunggu...
Rafika Syakirani
Rafika Syakirani Mohon Tunggu... Freelancer - Fakultas Hukum -Universitas Singaperbangsa Karawang

Mahasiswa aktif yang tertarik dengan ruang lingkup hukum dan segala bentuk fenomena atau persoalan hukum yang terjadi di masyarakat , serta mengalirkan alur pemikirannya melalui tulisan dan lukisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

KKN Unsika Beraksi: Menyulap Sampah Olahan Dapur (SOD) Menjadi Sumber Penghasilan Tambahan

26 Januari 2024   14:44 Diperbarui: 26 Januari 2024   15:20 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simbolisasi Penyerahan Telur dan kandang Maggot

Desa Tanjungbungin menjadi salah satu desa di Kecamatan Pakis Jaya yang sudah menerapkan sistem Pengelolaan Limbah Organik dengan cara Budidaya Magot. Masyarakat desa bersamaan dengan Mahasiswa KKN Universitas Singaperbangsa Karawang dan juga Karang Taruna Desa Tanjungbungin bersama-sama mengatasi persoalan sampah disini. Antusiasme masyarakat yang tinggi menjadi faktor pendukung dalam program ini.

Nilai Jual Maggot 

Magot yang sudah siap panen biasanya di beli dalam bentuk magot yang masih hidup ataupun magot yang sudah di keringkan. Pada umumnya magot kering memang memiliki nilai jual yang lebih tinggi karna proses nya yang tidak mudah. Magot kering biasanya dikeringkan menggunakan oven atau bisa secara manual dengan cara di sangria.

Harga per gram maggot kering di banderol dengan harga Rp. 12.000,- sedangkan harga maggot yang masih hidup di banderol dengan harga Rp. 8.000,-/kg. Pemasaran yang dilakukan melalui Online Shop seperti Instagram dan Toko Online Lainnya, adapula yang datang langsung ke tempat untuk membeli dan digunakan sebagai pakan ternak.

Tata Cara Budidaya Maggot

Dalam pembudidayaan nya, budidaya maggot bukanlah satu hal yang sulit untuk dilakukan. Perawatan nya yang tidak begitu intens memudahkan siapa saja bisa ikut serta membudidayakan hewan ini. " Hal pertama yang harus di persiapkan adalah wadah untuk menampung telur maggot hingga dia menetas nanti." ucap Rafika Syakirani sebagai pembicara dalam sosialisasi budidaya maggot (11/01/2024). 

Dia juga mengatakan selain ember, yang perlu di siapkan adalah dedek atau pur ayam yang sudah di haluskan menggunakan air sebagai mediator telur maggot menetas. Telur yang sudah menetas akan menghasilkan ulat kecil seukuran Belatung. Pada fase awal ini, baby maggot hanya bisa memakan makanan yang halus. 

"Jika maggot sudah berumur 5-10 hari dari setelah maggot itu menetas, pindahkan ke wadah yang lebih besar kalau bisa wadah yang memanjang dan meninggi agar pertumbuhan maggot bisa lebih bagus dan tidak bantat "tambahnya. Pada waktu ini, maggot sudah bisa diberi makan sampah organik atau sampah olahan dapur.

Ada cara ampuh untuk mengurangi bau yang di hasilkan dari sampah-sampah yang menjadisumber makanan maggot tersebut. Yang pertama ialah menggunakan ampas kelapa. Ampas kelapa atau kelapa parut yang sudah di perah santannya bisa digunakan untuk mengurangi bau. 

Caranya dengan di tabur begitu saja di atas wadah yang berisikan maggot. Selain itu bisa juga dengan menggunakan fermentasi cairan E4, dan harus menggunakan wadah tertutup untuk fermentasi. 

Maggot sudah mulai bisa di panen di usia 15-20 hari dari setelah telur menetas. Perlu di ingat wadah yang berisi maggot harus ditempatkan di tempat yang tidak terkena cahaya matahari langsung agar maggot tidak kering dan mati. pastikan juga tempat yang digunakan memiliki sirkulasi udara yang baik. Maggot hitam akan berubah menjadi pupa dan kemudian beregenerasi menjadi lalat untuk selanjutnya menghasilkan telur itu sendiri. Perlu diingat, pemberian timun dan nanas yang berlebih juga akan merusak kualitas maggot dan menimbulkan kadar air yang banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun