Mohon tunggu...
fikar arsyad
fikar arsyad Mohon Tunggu... -

hello there, im fikar.. peace n have a nice day :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Undercovered latar belakang bentrok Solo - hari 1

6 Mei 2012   14:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:38 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini adalah kronologi peristiwa bentrok massa di Gandekan, Solo pada hari pertama. Ini ditulis karena sebagai warga Solo, saya melihat ternyata banyak pemberitaan di media massa yang beredar kurang tepat dan cenderung mengelabui persepsi publik untuk satu tujuan tertentu. Maka inilah yang perlu diluruskan agar pemberitaan menjadi adil. Ini adalah hasil wawancara media lokal dengan tokoh utama yang berperan langsung saat kejadian, beberapa sumber diantaranya Bp. Supriyanto takmir Masjid Muhajirin, Agus Junaidi (koordinator dari aksi solidaritas) dan dari korban yaitu Agus Pamuji, Didik, Shandy dan terakhir Yunianto pemilik sepeda motor yang dibakar. Berikut ini rangkuman dari kronologi kasus Gandekan pada hari pertama. KAMIS SIANG 1. WARGA MENINGGAL Terdapat seorang warga di daerah Semanggi, Solo (selatan Gandekan)  yang meninggal. Maka warga sekitar termasuk jamaah masjid Muhajirin melayat warga tersebut. Lokasi pemakaman di  PU Purwoloyo Pucang Sawit maka rombongan melewati Jl RE Martadinata dan melintasi Tanggul Pasar Kampung Sewu. 2. PELAYAT DISERANG Usai melayat, salah seorang pelayat, Yunianto (salah seorang anggota ormas) dan tiga teman lainnya mencoba lewat tanggul agar cepat sampai rumah. Namun saat baru berbelok ke kiri tiba-tiba ia dipukul bahunya dengan bambu oleh dua orang yang nongkrong di cucian motor milik  Iwan Walet. NB: Iwan Walet adalah mantan Kostrad yang dipecat karena terlibat berbagai tindak pidana, selepas dipecat, ia  ditengarai memimpin berbagai kelompok preman di wilayah Solo, beking parkir, dsb. Selain itu ia juga berbisnis walet sehingga dipanggil Iwan Walet. Karena tidak bisa menahan diri, akhirnya Yunianto terjatuh berikut motor yang ditungganginya, sedangkan tiga temannya langsung lari menyelamatkan diri. Karena tak  merasa bersalah, Yunianto mendatangi pada pemuda yang memukul tersebut ”Mas salah saya apa kenapa dipukul ?”  Tapi preman-preman itu malah memukuli lagi. Merasa kalah jumlah, Yunianto pun memilih menjauh, berjalan diatas tanggul ke arah selatan. Namun, karena ingin mengambil motornya ia kembali lagi. Saat mendekat, orang yang membawa bambu memanggil ke teman-temannya. ”Karena saya takut dikeroyok ya sudah mas, saya lari saja menyelamatkan diri” ujar Yunianto. 3. MOTOR PELAYAT DIBAKAR Lalu sepeda motor Yunianto,  Honda Supra dengan nopol AD 5432 BZ dibakar preman-preman tersebut di perempatan tanggul. Sepeda motor yang dibakar menarik perhatian massa, masyarakat sekitar ikut berkerumun menyaksikan dan semua bertanya 'motor miliki siapa', 'kenapa dibakar' dan sebagainya. Motor yang dibakar massa (www.itoday.com) 4. WARGA SEKITAR DISERANG PREMAN Seorang pedagang onde-onde yang biasa berdagang di Pasar Gedhe, Agus Pamuji yang kebetulan lewat di tempat tersebut  penasaran ada apa ramai-ramai di tengah jalan. Ia pun lantas ikut melihat juga. Saat mendekat ke motor yang dibakar tadi, ia langsung dipukul dan dikeroyok oleh beberapa orang yang ada disitu dengan menggunakan senjata tajam dan pentungan tanpa sebab yang jelas, akhirnya ia pun tersungkur tidak sadarkan diri dan akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Dr. Moewardi Solo.

13363145651479698536
13363145651479698536
Korban pengeroyokan preman hari pertama (www.arrahmah.com) Menurut penuturan seorang Hansip (Linmas) yang saat itu menyaksikan penganiayaan menjelaskan bahwa Agus Pamuji dihajar karena ia dicurigai sebagai anggota Laskar, karena ia berjenggot. Nasib serupa dialami oleh Shandy. Karena di jalan ada pembakaran, ia pun lantas ingin melihat. Saat mendekat itulah iapun langsung diserang dan dianiaya oleh para preman tersebut bertubi-tubi dan terjatuh hingga ia dibawa ke rumah Sakit Islam Kustati. Melihat hal itu rombongan pelayat lainnya, termasuk disitu ada Bp. Supriyanto, langsung mengajak menyelamatkan diri. 5. AKSI SOLIDARITAS Berita tentang pembakaran dan penganiayaan dua orang muslim beredar di Solo Raya. SMS pun beredar santer, bahkan isu yang menyebutkan ada yang meninggal. Dari informasi itulah lantas semua aktivis diminta untuk hadir setelah sholat Ashar di Masjid Muhajirin Semanggi untuk berkoordinasi dan menentukan sikap. Dan dipilihlah keputusan untuk berjalan menyusuri kampung Iwan Walet, tokoh preman yang pernah menjadi anggota Kostrad tapi dipecat karena terlibat berbagai tindak pidana. Ribuan  Umat Islam melakukan longmarch dari Masjid Muhajirin menuju Kampung Sewu dan melintasi Jalan RE Martadinata. Langkah itu ditempuh dua kali yaitu hari Kamis dan Jumat (3-4 Mei).
13363157421570607877
13363157421570607877
Aksi solidaritas (www.antaranews.com)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun