Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siapa CEO TikTok Zi Chew? Mengapa Ditakuti Amerika?

25 Maret 2023   05:23 Diperbarui: 25 Maret 2023   05:30 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shou Zi Chew - Dok. Youtube New York Times Events

Shou Zi Chew bukanlah CEO TikTok, tetapi dia adalah CEO ByteDance, perusahaan induk TikTok. Shou Zi Chew telah berkontribusi di dalam ByteDance karena pengalamannya yang luas dalam industri teknologi dan keuangan.

Sebelum bergabung dengan ByteDance, Shou Zi Chew bekerja di sejumlah perusahaan teknologi terkemuka seperti Xiaomi, Facebook, dan Goldman Sachs. Dia memiliki pengalaman yang luas dalam pengelolaan keuangan, strategi bisnis, dan ekspansi global.

Sejak bergabung dengan ByteDance pada tahun 2020, Shou Zi Chew telah bekerja keras untuk memperkuat keuangan perusahaan dan memperluas portofolio produk dan layanan ByteDance. Selain itu, sebagai CEO ByteDance, dia juga terlibat dalam mengatasi berbagai masalah kebijakan dan privasi yang telah dihadapi oleh TikTok dan aplikasi ByteDance lainnya.

Dalam perannya sebagai CEO ByteDance, Shou Zi Chew dianggap sebagai pemimpin yang visioner dan inovatif, yang mampu membawa perusahaan ini ke arah yang lebih maju dan berkelanjutan.

Mengapa Shou Zi Chew Ditakuti Amerika?

Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Shou Zi Chew atau TikTok secara khusus ditakuti oleh Amerika. Namun, pada tahun 2020, ada kekhawatiran di kalangan pejabat Amerika Serikat tentang keamanan data dan privasi pengguna TikTok. Beberapa pejabat dan politisi AS menyatakan bahwa aplikasi ini mungkin memungkinkan pemerintah Tiongkok untuk mengumpulkan data pribadi pengguna AS dan mempengaruhi opini publik melalui konten yang ditampilkan di platform tersebut.

Namun, TikTok telah menyatakan bahwa data pengguna di AS disimpan di pusat data yang berada di AS dan bahwa mereka tidak berbagi data pengguna dengan pemerintah Tiongkok. TikTok juga telah mengambil sejumlah langkah untuk meningkatkan transparansi dan keamanan data pengguna, termasuk meluncurkan pusat transparansi dan keamanan dan memperkuat kebijakan privasi dan keamanan data.

Pada akhirnya, kekhawatiran keamanan data dan privasi pengguna TikTok mungkin lebih terkait dengan persaingan geopolitik dan ketegangan antara AS dan Tiongkok daripada kekhawatiran terhadap individu seperti Shou Zi Chew.

Mengapa Amerika Menyebut TikTok Dipengaruhi Partai Komunis Cina?

TikTok disebut dipengaruhi oleh Partai Komunis Cina karena perusahaan induk TikTok, ByteDance, berbasis di Tiongkok dan diatur oleh hukum dan aturan pemerintah Tiongkok. Sebagai negara dengan sistem politik yang berbeda dari negara-negara Barat, Tiongkok telah mengadopsi kontrol dan pengawasan yang ketat terhadap internet dan media sosial di dalam negerinya.

Beberapa pejabat dan politisi Barat, termasuk AS, telah menyatakan kekhawatiran bahwa pengaturan pemerintah Tiongkok dapat mempengaruhi konten yang ditampilkan di platform TikTok dan mungkin memungkinkan pemerintah Tiongkok untuk mengakses data pengguna TikTok di luar negeri.

Namun, TikTok telah menyatakan bahwa data pengguna di AS disimpan di pusat data yang berada di AS dan bahwa mereka tidak berbagi data pengguna dengan pemerintah Tiongkok. TikTok juga telah mengambil sejumlah langkah untuk meningkatkan transparansi dan keamanan data pengguna, termasuk meluncurkan pusat transparansi dan keamanan dan memperkuat kebijakan privasi dan keamanan data.

Pada akhirnya, perdebatan tentang pengaruh Partai Komunis Cina pada TikTok dan keamanan data pengguna mungkin lebih terkait dengan ketegangan geopolitik antara Tiongkok dan Barat daripada fakta yang jelas dan terbukti.

Digenerate dari ChatGPT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun