Padahal jika ditelisik ternyata ada banyak sumber makanan kaya protein, lemak serta vitamin dan mineral lain yang bisa disajikan dengan banyak variasinya. Â Â
Isi Piring 15% Sumber Protein
Masih menurut dr. Juwalita bahwa isi piring yang sesuai dengan panduan adalah 12-15 persennya merupakan sumber protein. Nah, protein ini menurut beliau sangat baik untuk membantu pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan tubuh anak.Â
Menurut penelitian pun meneybutkan bahwa 95 persen hormon serotinin diproduksi di usus yang juga memengaruhi kondisi psikis. Singkatnya, apa yang dimakan akan memengaruhi mood. Pernah merasakan juga kan abis makan cokelat atau es krim coklat rasanya jadi lebih happy?
Nah, sebaliknya jika nutrisinya kurang apalagi kurang makan, jangankan anak, orang tua saja bisa cepat marah dan uring-uringan. Apalagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan dimana mereka seharusnya bisa mendapatkan kebutuhan gizi yang seimbang.
Olahan protein nabati dari kacang-kacangan juga amat disarankan seperti olahan soya  yang juga bisa dikonsumsi oleh siapa saja tidak terbatas pada anak dengan kondisi medis tertentu seperti disampaikan dr. Juwalita. Manfaat protein nabati ini juga baik untuk mendukung pertumbuhan. Misalnya dengan adanya susu pertumbuhan soya, anak jadi mudah untuk mendapatkan kebutuhan protein nabatinya.
Ajak Anak Bermain Peran
Putu Andani, M.Psi, seorang psikolog anak dari tiga generasi punya tips menarik nih. Yaitu dengan mengajak anak bermain peran dalam menyiapkan makanannya. Nah, fungsinya banyak juga ternyata jika dijabarkan satu persatu.
Selain memberikan kegiatan positif bagi anak, mereka juga bisa mengenal asupan nutrisi yang mereka makan. Kegiatan bermain peran ini juga bermanfaat untuk mengusir rasa bosan dan menghindari stress karena selalu berada di rumah.
Contoh kecil kegiatan-kegiatan tersebut misalnya seperti mencuci sayuran, menyiram tanaman hidroponik untuk kebutuhan pangan keluarga, hingga menyajikannya di meja makan. Kolaborasi di kantor bisa diterapkan di dalam lingkungan terkecil yaitu rumah tangga sendiri. Â
Nah, itulah yang juga saya coba pada anak-anak untuk mengisi kegiatan di rumah. Saat sudah selesai belajar daring, selain diajak bermain, anak-anak juga dikenalkan dengan berbagai jenis tanaman. Di rumah kini jadi banyak tanaman karena anak-anak pun jadi punya tanggung jawab untuk menyiramnya setiap hari.