Mau tidak mau tentu harus dilakukan demi keselamatan dan keamanan bersama. Pasti ada perasaan rindu terhadap keluarga besar, ibu satu-satunya dan juga kakek dari ibu satu-satunya.
Apapun alasannya saya tidak bisa egois. Apa yang kita hadapi ini adalah bahaya tak kasat mata, yang bisa saja menjadi bencana bagi kami semua sekeluarga jika tetap nekat mudik.
Oleh karena itu, buat saya, semua orang harus berpikir ulang jika punya keinginan untuk mudik tahun ini.
Untuk salat idul fitri saja saya sudah merencanakan menyelenggarakan hanya keluarga inti saya di rumah. Meski sudah ada pengumuman di lingkungan rumah akan ada penyelenggaraan salat idul fitri di lapangan. Tapi, akan sangat berisiko sekali karena daerah saya sudah masuk zona merah. Sayang sekali karena yang memutuskan juga sebenarnya bagian dari pemerintah daerah.
Dengan kondisi tersebut, sebetulnya kita tidak perlu galau. Sejak awal prosedur kesehatan sudah jelas. Jika di wilayah kita sudah memasuki zona merah, baiknya tetap salat di rumah. Tunda mudik sampai kondisi pandemi benar-benar terkendali.
Karena untuk melawan pandemi seperti ini butuh kerjasama dan kerja keras bersama. Jangan biarkan para petugas kesehatan berguguran dan berjuang sendirian. Jangan terus menerus terkungkung dalam pro dan kontra, toh kita semua sudah tahu apa saja risikonya.
Salah sehat selalu ya teman-teman. Tetapi jaga kesehatan dalam menyambut hari Kemenangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H