Limbah makanan mau dikemanakan?
Lalu bagaimana jika sudah melakukan tindakan preventif tetapi masih aja ada sisa makanan?
Untuk skala rumah tangga sebenarnya ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Misalnya dengan memberikan sisa makanan kepada hewan peliharaan seperti kucing, ayam, kambing dan sebagainya.
Selain itu, kita juga bisa memilah makanan yang masih bisa dihangatkan dan makanan yang memang sudah rusak sehingga tetap harus dibuang. Jadi, makanan-makanan yang memang terpaksa dibuang ini sebenarnya bisa tetap dimanfaatkan sebagai kompos dengan diolahnya terlebih dahulu. Contoh pengelolaan limbah rumah tangga ini pernah saya saksikan sendiri di KBA Rawajati, Jakarta.
Untuk tingkatan yang lebih oke lagi bahkan ada yang memanfaatkan sisa makanan menjadi sumber energi baru, yaitu kompor dari gas yang dihasilkan dari sisa-sisa makanan yang difermentasi atau sistem digester.
Komunitas Zero Food Waste
Beruntung juga jika ada komunitas-komunitas yang mengumpulkan makanan sisa tapi layak makan untuk disumbangkan. Bahkan saya sempat membaca di media ternyata ada startup yang mengumpulkan sisa makanan resepsi pernikahan untuk ditampung dan dibagi-bagikan kepada tunawisma atau yang membutuhkan.
Saya juga jadi teringat kisah seseorang yang menceritakan bahwa ada beberapa kebiasaan orang yang membungkus makanan sisa dalam kondisi terpisah-pisah seperti membungkus makanan baru. Jadi, jika pun harus dibuang dan ditemukan oleh pemulung, masih bisa dikonsumsi dengan baik. Tapi, ya ini pun jadi opsi terakhir.
Selain itu, untuk beberapa restoran juga punya cara khusus dalam mengolah limbah makanan. Ada yang dibuang begitu saja, tetapi ada yang dibuang dengan cara terpisah sehingga makanan-makanan tersebut memang bisa dikonsumsi oleh orang-orang yang mengais makanan di tempat sampah. Agar miris juga sih membicarakannya. Tapi, ada lho kisah nyata yang memang hidup dari sisa-sisa makanan restoran cepat saji.
Maka, buat yang diberikan kecukupan makanan sepatutnya bersyukur dengan rejeki yang diberikan dengan cara tidak membiarkan makanan terbuang sia-sia. Karena di atas kebiasaan mubazir seperti itu, ternyata masih banyak orang yang kelaparan dan kesulitan mendapatkan makanan, terlebih dalam kondisi pandemi seperti ini kondisi rakyat yang kelaparan banyak diangkat ke permukaan.
Yuk, mulai sekarang, ambil secukupnya makanan kita dan jangan menyisakan makanan hingga menjadi sampah yang sia-sia.