Urusan kantor dan urusan di rumah sebenarnya memang harusnya dipisah. Tetapi, sebagai anak startup rasanya sudah kebiasaan buat saya membawa pekerjaan dari kantor ke rumah. Jadi, bagi saya pribadi tidak ada perbedaan antara bekerja di rumah dan di kantor. Toh, anak dan istri saya juga sudah paham dengan kebiasaannya. Ya, pastilah ada bumbu dramanya sedikit hahaha.
Kondisi Social DistancingÂ
Soal hubungan dengan rekan kerja mungkin memang ada yang sedikit berbeda, karena semua harus serba online. Yang tadinya bisa jajan bareng, gosip bareng, hingga makan siang bareng, kini semua benar-benar sedikit hambar, terutama buat yang jomblo dan hidup di kosan. Beda dong dengan yang sudah punya keluarga. Makan siang masih bisa di rumah sebelum Ramadan. Sekarang apalagi memasuki Ramadan bisa buka bersama terus di rumah.Â
Soal urusan kerjaan pun sebenarnya tidak ada masalah, hanya saja untuk urusan yang sifatnya administratif dan membutuhkan proses tanda tangan berjenjang dari atasan inilah yang cukup menyulitkan. Apalagi jika terkait dengan pengajuan bujet. Walhasil mau tak mau sesekali dalam kondisi yang mendesak, akhirnya membuat saya harus tetap ke kantor juga dengan prosedur yang ketat.
Hanya saja memang ada momen yang hilang yaitu kumpul-kumpul bareng teman-teman blogger dan Kompasianer. Biasanya kami di Ketapels selalu ada waktu paling tidak satu atau dua bulan sekali untuk berkumpul dan mengadakan acara regional bersama. Sekarang, apalagi dalam kondisi PSBB, semua benar-benar harus patuh dengan anjuran dari pemerintah agar kondisi pandemi ini segera berakhir. Ini yang justru malah bikin kangen, ketemu teman-teman lama, berbincang, bergosip dan saling bertukar pikiran bersama.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H