Pada tahun 2017 lalu saya sempat mengajak keluarga ke Negeri Jiran, Malaysia. Tujuan utamanya sebenarnya mengunjungi Legoland di Nusajaya. Tetapi, karena punya kelonggaran waktu, akhirnya hari pertama pun saya habiskan mengelilingi pusat kota Johor Bahru dengan berjalan kaki.
Entah kebiasaan atau bukan, ketika menginjakkan kaki di negeri orang atau daerah orang lain, satu tempat yang selalu saya kunjungi adalah surau atau masjidnya. Malah kadang-kadang saya juga mengunjungi tempat ibadah lain.
Negeri Jiran sebenarnya tidak berbeda dengan di Indonesia. Masjid dengan mudah ditemukan, tetapi kadang-kadang bentuknya tidak benar-benar seperti masjid. Apalagi kalau kita jalan-jalan ke Singapura.
Contohnya Majid di Johor Bahru ini yang bentuknya seperti sebuah rumah dengan gaya art deco nya yang sangat kental. Di dalam peta Masjid ini dinamai dengan Masjid India. Bisa jadi karena di pusat Johor Bahru memang cukup banyak berseliweran orang-orang seperti Jarjit dalam film kartun Ipin dan Upin.
Sayangnya saya datang terlalu pagi sehingga pintu gerbang masjid pun terkunci rapat. Pun tidak ada orang yang bisa saya temui di sana. Akhirnya saya hanya bisa melihatnya dari luar pagar dan mengabadikan beberapa foto.
Uniknya, tidak jauh dari masjid tersebut berdiri megah sebuah gereja dengan gaya arsitektur yang tak kalah klasik. Menaranya sangat sehingga sangat mudah untuk melihatnya dari kejauhan.
Karena penasaran akhirnya saya pun mendatanginya. Beruntung pintu pagarnya terbuka sehingga saya bisa leluasa masuk. Menariknya, di dalam gereja ini terdapat dua patung bunda Maria yang dianggap sebagai dewa. Beberapa orang yang saya lihat seperti etnis India beribadat dan berdoa di depannya.
Sementara kami justru tertarik dengan merpati-merpati yang berkumpul di halaman parkir samping gereja tersebut. Setelah meminta izin kepada petugas, kami pun akhirnya berfoto-foto di gereja tersebut.
Pengalaman jalan-jalan di negeri orang ke tempat ibadah seperti itu saja sudah menjadi kebahagiaan tersendiri. Sebenarnya beberapa gereja seperti ini ada banyak sekali di Bandung. Cuma karena saya sudah terlalu sering ke Bandung jadi saya anggap biasa saja hehehe.
Anak-anak cukup senang dengan perjalanan pagi tersebut. Pulangnya kami mampir untuk mencari sarapan khas di sana. Tapi sayang tidak ada yang cocok dengan sarapan di kota besar seperti itu. Lagipula kami sudah menyantap sarapan nasi goreng di hotel.
Dengan mengunjungi beberapa tempat ibadah seperti itu sebenarnya sama halnya dengan mendekatkan dengan dengan warga lokal. Selain ke pasar, cobalah untuk mengunjungi surau atau tempat ibadah lain, karena pasti ada banyak hal menarik yang belum kita ketahui seperti di tanah air.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H