Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Perlukah Memonitor Media Sosial di Indonesia?

30 Juli 2019   23:53 Diperbarui: 11 Agustus 2019   06:36 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Lisa Fotios from Pexels 

Cuitan seorang putra presiden di Indonesia bisa viral dan menjadi cara marketing yang sangat efektif. Tak hanya itu saja. Obrolan-obrolan sederhana antara ojek online dan konsumennya pun bisa menjadi bahan yang menarik dalam industri digital saat ini.

Siapa yang sangka jika berbalas cuitan antara dua orang influencer justru terdapat pesan-pesan komersial yang disembunyikan dengan halus. Dalam momen tersebut, siapapun bisa memanfaatkannya untuk mengenalkan brand maupun produk dengan cara yang kreatif dan mudah diterima oleh konsumen bukan sebagai iklan melainkan sebuah percakapan sehari-hari yang menyentuh kebutuhan mereka.

Itulah salah satu latar belakang mengapa sebuah perusahaan membutuhkan social media monitoring di Indonesia sekalipun. Apalagi Jakarta termasuk dianggap kota yang paling riuh cuitan di dunia.

Perusahaan Lokal Indonesia Mulai Kembangkan Produk Dalam Negeri
Ada cukup banyak perusahaan lokal yang membuat dan mengembangkan Social Media Monitoring Indonesia yang disesuaikan dengan karakter dan budaya Indonesia. Salah satu kelebihannya, Social Media Monitoring dalam negeri lebih memahami adat dan budaya setempat.

Berbeda dengan social media monitoring dari luar negeri yang kerap kali gagal dalam menafsirkan makna-makna sederhana maupun bahasa-bahasa slang khas Indonesia.

Media sosial jika diibaratkan seperti sebuah aliran sungai yang mengalir terus menerus tanpa henti selama 24 jam dalam satu minggu. TIdak mungkin ada orang yang bisa mengawasi selama itu selain sebuah alat yang mampu memonitor apa yang sedang terjadi di media sosial dan apakah berpengaruh sangat besar terhadap nama dan reputasi perusahaan.

Seorang pakar komunikasi pun harus memahami dulu apa yang sebenarnya terjadi dari data-data yang dikumpulkan di media sosial. Tidak mungkin perusahaan melakukan respon atau bahkan tindakan yang berujung penolakan yang lebih besar sehingga pada akhirnya menjadi bumerang bagi perusahaan.

Apalagi jika ada cuitan atau komentar negatif dari audiens tentang perusahaan yang dibiarkan berhari-hari hingga akhirnya dibaca oleh puluhan atau mungkin ribuan orang tanpa ada jawaban pasti dari perusahaan sehingga membuat opini baru di tengah masyarakat.

Manfaat Social Media Monitoring di Indonesia
Lewat social media monitoring juga perusahaan bisa menganalisa secara langsung di platform apa saja brand perusahaan paling banyak disebutkan dan mengetahui keberadaan terbesar para pengguna produk perusahaan sehingga perusahaan bisa mengetahui apa sebenarnya yang mereka inginkan dari produk yang sudah mereka gunakan.

Secara sederhana social media monitoring akan membantu perusahaan untuk membedakan sentimen yang terjadi di media sosial, menentukan respon yang tepat saat brand disebutkan oleh audiens, melihat dan menganalisa distribusi lalu lintas percakapan paling banyak di berbagai platform yang digunakan oleh audiens, dan tak kalah penting adalah mengidentifikasi para influencer yang potensial. 

Dengan menggunakan social media monitoring, perusahaan dapat menentukan kebijakan yang tepat saat terjadi krisis dan tidak salah dalam menanggapinya karena perusahaan sudah mengetahui sentimen yang sebenarnya terjadi di media sosial. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun