Atasan saya pun tidak mempermasalahkan hal tersebut selama target harian yang sudah ditetapkan tidak terlantarkan. Itulah mengapa jika ada acara buka bersama, sesegera mungkin saya selesaikan sebelum meninggalkan kantor supaya bisa ikut kegiatan buka bersama dengan perasaan plong dan tanpa beban.
Pengalaman tahun ini merupakan pengalaman pertama saya berada di kantor yang multietnis. Perbedaan antara kami bukan menjadi persoalan meskipun saya dan teman-teman muslim lain harus berpuasa.
Malahan, produktivitas pekerjaan jadi lebih meningkat. Konsekuensi karena tidak kerja sambil ngemil, hahaha. Jam istirahat makan siang pun jadi lebih singkat. Biasanya baru sampai ruangan jam 13.00 WIB, sekarang 12.30 saja sudah standby lagi di tempatnya.
Andai kata kondisi seperti ini bisa terjadi di luar sana, tentu rasa kebersamaan akan semakin terasa. Kita boleh beda, tapi tetap sama-sama saling menghormati dan tetap satu tujuan menjaga keutuhan bangsa. Potret ini juga sudah kita lihat sendiri betapa umat agama lain menunjukkan toleransi dan kepeduliannya dengan membagi-bagikan paket buka puasa di jalanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H