Nah, salah satu alternatifnya adalah menggunakan sedotan berbahan bambu dan kertas. Kedua bahan ini jelas lebih ramah lingkungan dan mudah untuk didaur ulang. Â Â
Pilah dan Olah Sampah Plastik
Selain diet plastik, salah satu yang juga tak kalah penting adalah memilah sampah. Apalagi bisa mengolah sampah plastik menjadi barang yang memiliki nila daya jual.Â
Beruntung saya pernah melihat langsung komunitas Pengelola Sampah, Rukun Santoso, Karanglo Polanharjo  di Klaten, Jawa Tengah saat mengikuti acara bersama Danone.Â
Komunitas di Polanharjo ini bukan hanya bisa memberikan value terhadap sampah kantong plastik tapi juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan warga. Ibu-ibu yang sudah selesai beres-beres rumah, bisa mengolah sampah menjadi kerajinan tangan hingga tas-tas cantik dan bernilai tinggi.
Tas-tas cantik ini secara sekilas sama seperti tas pada umumnya. Namun, jika lebih seksama lagi, tas-tas ini merupakan hasil kreasi ibu-ibu dan komunitas pengelolaan sampah di Polanharjo, Klaten.
Komunitas seperti inilah yang kita butuhkan dan kita tularkan ke daerah-daerah lainnya. Agar tujuan pemerintah program pengurangan sampah hingga 30 persen, zero waste bisa terwujud di tahun 2025.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H