Suatu saat saya dapat ojol yang cerita kalau dia pernah kerja sama salah satu anaknya Bakrie. Tapi, karena karirnya begitu-begitu saja, akhirnya dia keluar dan memilih narik ojek online.
Ada satu masa ia juga sempat kerja sebagai operator alat berat di pertambangan.
Orang Semarang dengan logat bicara yang masih kental.Ia cerita tentang masa kejayaannya dulu. Pernah ikut orang Korea, juga orang Amerika. Ya namanya juga tambang kan.
Lalu, saya penasaran dong kok dia malah keluar. Akhirnya kami terlibat perbincangan yang cukup seru.
"Emang gak nyesal keluar?" tanya saya.
"Ya enakan gini sekarang mas, bisa bebas. Dulu saya di tambang bisa dapat 12 juta, terakhir malah 16 juta"
Ia tak cerita kenapa akhirnya pendapatannya turun setelah ikut salah satu anak Bakrie.
Ceritanya meloncat-loncat dan saya hanya mendengarkan saja. Berharap ia berhenti cerita dan lebih konsentrasi mengemudikan motornya.
Saat di putaran Jalan Gatot Subroto, motornya hampir saja diseruduk oleh Supra dan Kijang yang kaget karena kami memotong jalan tiba-tiba.
Setelah berputar, barulah ia mengambil bahu kiri, melambatkan kecepatan, dan memulai kisahnya.