Upaya Jokowi untuk melanjutkan jabatan presiden untuk kedua kalinya memang menghadapi jalan yang cukup terjal. Semburan hoaks yang begitu besar nampaknya akan menjadi tantangan tersendiri bagi dukungan kekuatan partai koalisi.
Jokowi kini diusung oleh sepuluh partai besar termasuk partai baru yang sudah mencuri perhatian masyarakat. Kesepuluh partai tersebut adalah PDIP, PPP, PKB, Golkar, Nasdem, PSI, Perindo, PKPI, Hanura, dan PBB.
Sementara itu di sisi lain, partai pendukung Prabowo pun tak bisa dipandang remeh. Diantaranya adalah Gerindra, PKS, PAN serta yang baru gabung terakhir adalah Demokrat.
Pernah berada dalam pemerintahan bahkan bisa memenangkan dua periode berturut-turut. Kekuatan Demokrat dan PKS yang dikenal militan meskipun kini pecah, tidak bisa dikesampingkan.
Meskipun begitu, jika berkaca dari perolehan suara partai pada pemilu 2014Â lalu, partai pengusung Jokowi masih berada di atas angin. Jika perolehan partai pengusung Jokowi dijumlahkan, akan mendapatkan suara kira-kira 79.5 juta suara.
Sedangkan kekuatan partai yang mengusung Prabowo dan Sandiaga Uno cukup jomplang dengan total suara sekitar 45,4 juta suara.
Hitung-hitungan kasar ini memang tidak mencerminkan kondisi saat ini. Apalagi data tersebut sudah lewat dari 4 tahun yang lalu saat Jokowi bersama JK bertarung untuk mendapatkan kursi yang saat ini mereka duduki.
Namun demikian, jika saja mesin politik yang mengusung kedua capres berputar dengan baik pada porosnya, dalam arti bisa mempertahankan suaranya 4 tahun yang lalu, sudah bisa dipastikan kedudukan petahana berada di atas angin.
Pihak oposisi tentu saja tak mungkin jika tak menyadari kondisi demikian.
Kondisi itulah yang terus menerus digempur, digembosi, dan dicari celah serta kesalahannya.Â
Bahkan fitnah yang menyerang Jokowi bisa dikatakan tak ada habis-habisnya.