Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Prabowo Banyak Blunder, BPN Sibuk Klarifikasi

20 Januari 2019   09:20 Diperbarui: 20 Januari 2019   09:29 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo banyak lakukan blunder / Foto JurnaliIndonesia.com

Jawaban ini juga menjadi bahan meme dan lelucon warganet. Prabowo terselip lidah dengan menyatakan bahwa korupsi gak seberapa saat ditanya oleh Jokowi tentang beberapa bakal calon anggota dewan dari Partai Gerindra yang merupakan mantan terpidana korupsi.

BPN berkilah bahwa apa yang dimaksud Prabowo bukan jumlah korupsinya melainkan jumlah caleg yang didaftarkan kembali untuk nyalon meskipun sudah jelas-jelas pernah divonis bersalah dalam kasus tindak pidana korupsi. Jumlah caleg mantan terpidana korupsi hanya sebagian kecil dari jumlah caleg lainnya, kilah BPN.

Apapun klarifikasi BPN, pernyataan Prabowo ini merupakan pernyataan yang amat fatal. Akibatnya publik memang jadi ragu dengan komitmen Prabowo dalam memberantas korupsi. Solusi yang ditawarkan pun terlihat sepele, menaikkan gaji. Hal ini menunjukkan bahwa Prabowo tidak memiliki rencana konkret untuk memberantas korupsi.

Menariknya, justru pagi ini ada berita yang cukup mengejutkan. Seorang oknum Hakim di Lampung digerebek warga karena diduga membawa dua perempuan pada malam hari ke rumahnya.

Memang sih tidak ada korelasinya dengan kasus korupsi. Tapi, kenaikan gaji juga harus diantisipasi agar tidak diselewengkan seperti ini. Bisa-bisa Prabowo digeruduk emak-emak se Indonesia. Mungkin perlu jadi bahan penelitian juga tentang korelasi antara kenaikan gaji dengan tingkat perselingkuhan. Kabarnya laki-laki memang diuji saat memiliki segalanya termasuk harta dan jabatan, kemudian wanita hahahaha.

Blunder Soal Jateng Lebih Besar dari Malaysia

Blunder yang satu ini jadi mengingatkan publik pada pernyataan Prabowo tentang Haiti di Afrika. Prabowo menyatakan bahwa Jawa Tengah lebih besar dari Malaysia. Faktanya justru malah sebaliknya.

Luas Malaysia adalah 329,847 kilometer persegi, sementara luas Jawa Tengah adalah 32,522,12 kilometer persegi.

BPN berkelit bahwa maksud dari ucapan Prabowo itu adalah jumlah penduduk Jateng lebih banyak daripada jumlah penduduk Malaysia, bukan luasnya.

Soal data penduduk pun masih perlu diperdebatkan. Melansir Merdeka.com jumlah penduduk Jawa Tengah menurut data BPS tahun 2017 adalah 33.5 juta jiwa. Sementara data penduduk Malaysia tahun 2018 adalah 32,4 juta jiwa. Beda tipis memang, sehingga tangkisan BPN pun masih bisa diperdebatkan.

Sontekan Prabowo Miskin Data

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun