Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Dear dokter Gamal, Jangan Ikut Sebar Hoaks, Berat! Biar Mereka Saja

7 Januari 2019   23:40 Diperbarui: 8 Januari 2019   00:08 1454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ciyee diupdate ciyeee / Foto Twitter dokter Gamal Albinsaid

Seperti yang saya duga sebelumnya. Narasi hoaks yang diproduksi oleh kubu Prabowo ternyata tidak sampai berhenti pada selang cuci darah saja. Kini, salah satu tim kampanyenya, dr Gamal Albinsaid terpeleset menyebarkan data hoaks.

Cuitan tersebut akhirnya viral karena disampaikan dengan terburu-buru, grasa-grusu dan laiknya seperti Prabowo saat berpidato yang terlihat ceroboh dan bicara tanpa data yang benar. Prabowo tidak memiliki sikap skeptis.

Hanya menerima informasi mentah-mentah tanpa diolah. Sangat percaya dengan pembisik-pembisiknya yang justru membuatnya jatuh berkali-kali dalam skandal hoaks.

Ada beberapa infografis yang dicuitkan oleh salah satu sosok inspiratif ini. Dokter Gamal terkenal dengan gerakan kesehatannya. Pasien yang ingin berobat di kliniknya bisa membayar dengan sampah yang sudah dipisahkan.

Apa yang dilakukannya sangat mulia. Bahkan menjadi inspirasi bagi anak bangsa untuk berbuat lebih baik untuk bangsa ini. Itulah mengapa masih banyak anak muda lain yang hormat pada dokter Gamal.

Namun, amat disayangkan jika dokter Gamal ikut kubu yang kerap memproduksi hoaks. Data harusnya dilawan dengan data, bukan dengan hoaks.

"1. Saya yakin, Mencintai negara ini butuh lebih dari sekedar pujian yang menghibur, Kita butuh menyampaikan kebenaran yang terkadang tidak menyenangkan, Kita butuh keberanian mengkritik yang sesekali mengganggu, Kita butuh berbicara jujur apa adanya walaupun sesekali pahit."

"2. Sebagaimana saya mengagumi kesederhanaan pemimpin kita hari ini, Sebagaima saya mengapresiasi pembangunan infrastruktur kita hari ini, Sebagai warga negara, izinkan saya menyampaikan tantangan kita hari ini dan hari-hari mendatang."

"3. Ini bukan soal angka, ini soal luka, Luka Indonesiaku. Saya katakan ini karena saya menyadari betapa beratnya tugas yang menunggu kita semua di depan sana. Saya sayang kalian semua kawan - kawan."

Yang banyak dipertanyakan para netizen adalah data-data tersebut seolah-olah memojokkan petahana. Digambarkan seolah bahwa utang Indonesia melonjak tajam pada masa pemerintahan Jokowi.

Dokter Gamal ternyata lupa bahwa ada salah satu presiden lain yang belum dimasukkan. Siapa lagi kalau bukan SBY. Kalau SBY tahu, bisa baper lho. Kesedihan tak berujung, hingga drama tak berkesudahan. Sayangnya kesedihan-kesedihan itu kini tak jadi lagu, apalagi satu album rekaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun