Bisnis Gibran meroket dari jajanan kaki lima hingga memiliki beberapa outlet. Begitu juga yang dilakukan oleh menantu dan putra bungsu Jokowi. Generasi millennial yang mampu mengubah dan memanfaatkan berita-berita negatif menjadi sumber kekuatan marketing zaman now.
Tengok saja twitter Chili Pari atau Kaesang Pangarep yang berbalas twit baik dengan heater maupun lover. Mereka pun tak canggung ketika dikritik bahkan difitnah dengan keji di sosial media. Justru mereka mengangkat fitnah dan tuduhan keji dengan canda ala anak muda.
Inilah yang semestinya dipahami oleh kubu Prabowo bagaimana mengolah pemberitaan negatif menjadi sumber kekuatan. Bukan malah bersikap negatif dan reaktif dalam menanggapi isu-isu yang sedang hangat.
Namun, apapun sikap Prabowo sudah membuat jarak antara dirinya dengan para jurnalis. Bagaimanapun juga para kuli tinta ini pasti punya sisi humanis yang merasa marah dan dongkol jika kerap diperlakukan tidak baik apalagi jika dituduh tidak independen dan merusak demokrasi dengan pemberitaan yang dianggap Prabowo tidak objektif.
Kelak Prabowo akan menyesal karena telah memusuhi media. Medialah yang bisa menjadikan sosok biasa menjadi bintang di kancah nasional. Ya seperti Jokowi itu. Dan Jokowi memanfaatkan dengan tepat momen tersebut. Jokowi merangkul media sebagai bentuk ucapan apresiasinya pada para jurnalis yang tak kenal lelah berupaya memberikan informasi kepada khalayak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI