Wajar jika kemandirian pangan dan ekonomi Orba yang dijual saat itu hanyalah fatamorgana. Karena pada akhirnya memang rapuh dan membuat semua rakyat terperosok dalam krisis yang amat dalam.
Beda Berkarya, beda juga dengan PKS dan PAN. Kedua partai yang diduga mendapatkan mahar dari Sandiaga ini hampir tak pernah diusik oleh Gerindra.
Mungkin Gerindra masih tak enak soal kursi Wagub yang tak kunjung diberikan pada PKS. Lain hal dengan PAN yang punya gaya sendiri dalam menjaring anak-anak bioskop agar melek politik lewat film Hanum dan Rangga.
Entah sengaja atau tidak, jadwal penayangan Hanum dan Rangga dimajukan berbarengan dengan penanyangan film The Man Called Ahok. Sosok yang paling dibenci partai koalisi.
Partai Oposisi
Buat kubu Jokowi jelas perseteruan Demokrat dan Gerindra ini bisa jadi rehat. Apalagi setelah Jokowi mengeluarkan jurus Sontoloyo dan Genderewo yang disambut cukup hangat.
Erick Thohir bisa sedikit tenang dan memikirkan strategi yang tepat mengcounter serangan-serangan kubu lawan.
Cebong dan Kampret
Sudah barang tentu perseteruan abadi ini akhirnya bisa sedikit reda. Karena bagi keduanya kisruh koalisi Adil Makmur ini kurang seksi untuk dibahas.
Apalagi setelah timnas kandas mengalahkan Thailand dalam Piala AFF 2018. Bisa-bisa tim kesayangan kita ini tak lolos ke semifinal Piala AFF 2018.
Melihat perseteruan ini sebaiknya Demokrat mawas diri dan introspeksi kembali. Sudah tepatkah dukungan mereka dialamatkan pada sosok yang belum menunaikan janji-janji mereka?