Sohibul Iman mungkin belajar dari kasus kemenangan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta. Apalagi saat itu arus gelombang demonstrasi besar-besaran yang mengatasnamakan bela Islam berhasil membuat petahana harus meringkuk di penjara.
Suksesi tersebut boleh jadi memang bakal diduplikasi kembali. Apalagi saat ini PKS dan HTI tampak solid ketika ada isu pembakaran bendera Tauhid di Garut. PKS sudah siap ancang-ancang menggoreng. HTI pun mendompleng meski sudah dibubarkan sebagai organisasi terlarang.
Sayang, generasi milenial saat ini tidak apatis lagi seperti dulu. Mereka diam tapi bergerak dalam senyap. Bahkan kini PKS sudah punya lawan tanding yang sepadan seperti PSI dengan Tsamara Amany yang sempat beradu mulut dengan Fahri Hamzah. Inilah yang tidak dilihat Sohibul Iman. Sohibul Iman justru menyingkirkan tokoh-tokoh sentral yang bisa mendulang suara dari golongan anak muda. Setelah Fahri Hamzah kini Anis Matta pun ikut terseret dalam ketakutan Sohibul Iman mengamankan posisinya.Â
Kini PKS hanya tinggal menyisakan generasi konservatif dan berada dalam zona nyaman. Mereka yang memiliki jiwa muda akhirnya merapatkan barisan dalam Gerakan Arah Baru Indonesia yang dimotori oleh Anis Matta. Sudah siapkah Sohibul Iman dan PKS kehilangan 100 juta suara milenial?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H