Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Inspirasi Lukman Muhajir, Penggagas Keselamatan Berkendara di Semarang

25 September 2018   11:00 Diperbarui: 27 September 2018   10:10 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edukasi juga dilakukan dengan cara story telling kepada anak-anak. (dok.pribadi)

Rambu-rambu seperti ini tersebar 45 titik di kelurahan Pandean Lamper, Gayamsari, Semarang (dok.pribadi)
Rambu-rambu seperti ini tersebar 45 titik di kelurahan Pandean Lamper, Gayamsari, Semarang (dok.pribadi)
Saya merasa takjub karena baru menyadari ada kampung seperti ini di Semarang. Mungkin itulah sebabnya saya tidak terlalu banyak melihat para pengendara menjalankan sepeda motornya secara serampangan baik di jalan raya maupun saat berada di kampung-kampung dengan jalan yang sempit.

Gagasan Lukman pun didukung oleh pemerintah daerah setempat. Kelurahan dibantu Astra membangun beberapa fasilitas edukasi seperti Taman Lalu Lintas dan Pos Baca. Fasilitas tersebut dibangun untuk memberikan edukasi sejak dini kepada anak-anak dan juga warga tentang betapa pentingnya keselamatan berkendara.

Astra Motor pun secara rutin mendatangkan bengkel keliling di Kelurahan Pandean Lamper, Gayamsari, Semarang. Warga di kampung sekitar bisa membawa motornya ke bengkel keliling untuk diperiksa kendaraannya dan dilakukan perawatan rutin demi keselamatan.

Bengkel keliling yang siap memberikan pengecekan dan perawatan kendaraan warga Pandean Lamper (dok.pribadi)
Bengkel keliling yang siap memberikan pengecekan dan perawatan kendaraan warga Pandean Lamper (dok.pribadi)
Kampanye ini sejalan dengan salah satu program Astra yakni "Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas" yang diwujudkan dalam Kampung Berseri Astra Pandean Lamper, Semarang, yang mengambil tema keselamatan berkendara.

Tidak heran jika Kampung Berseri Astra ini pun mendapatkan Rekor MURI pada tahun 2015 sebagai kampung pertama di Indonesia yang membudayakan keamanan dan keselamatan dalam berkendara (Kampung Safety Riding).

Rekor MURI sebagai Kampung Safety pertama di Indonesia (dok.pribadi)
Rekor MURI sebagai Kampung Safety pertama di Indonesia (dok.pribadi)
Menariknya Kampung Berseri Astra ini pun mendukung pilar Kesehatan, Pendidikan, Kewirausahaan dan Lingkungan dengan wujud beberapa program.

Misalnya saja Lurah Pandean Lamper, Ibu Wiwara Mardikanti SE, MM, mengajak saya ke salah satu ruangan di belakang bangunan kantor kelurahan. Di bangunan ini, ada sebuah ruangan khusus untuk memberikan edukasi kepada ibu hamil.

Ibu Wiwara Mardikanti SE, MM, lurah Pandean Lamper, Semarang (dok.pribadi)
Ibu Wiwara Mardikanti SE, MM, lurah Pandean Lamper, Semarang (dok.pribadi)
Petugas Forum Kesehatan Kota sendiri yang menjemput ibu-ibu hamil ini ke rumah mereka masing-masing. Alat peraga seperti laptop dan video pun digunakan untuk memudahkan pemahaman tentang pentingnya merawat kandungan.

Selain itu, mereka juga sudah memanfaatkan teknologi sehingga Ibu hamil bisa bebas berkonsultasi tentang kesehatan kehamilan di dalam sebuah grup WhatsApp.

Keripik tempe khas Pandean Lamper (dok.pribadi)
Keripik tempe khas Pandean Lamper (dok.pribadi)
Hebatnya lagi, Pandean Lamper ternyata punya UMKM olahan keripik tempe Bapak Jumadi. Harganya pun bikin saya melongo. Satu bungkus dijual hanya goceng. Dengan ukuran yang sama, kalau saya beli di Bandung harganya bisa empat kali lipat.

Bapak Jumadi (dok.pribadi)
Bapak Jumadi (dok.pribadi)
Setelah saya cicipi ternyata rasanya tak kalah enak dengan keripik tempe Bandung. Keripik tempenya pun garing dan gurih.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun