Erick Thohir baru saja selesai menggelar Asian Games 2018. Langkahnya kini makin berat karena dipercaya oleh Jokowi Ma'ruf Amin sebagai ketua Tim Kampanye Nasional membawahi beberapa partai koalisi yang sudah malang melintang di dunia perpolitikan Indonesia.
Erick Thohir memang bukan orang baru dalam dunia bisnis. Apapun jadi emas setelah dipegang oleh Erick Thohir. Bahkan, di bawah bendera Mahaka Group, Erick Thohir mampu menyelamatkan bahtera media yang dekat dengan umat, Republika, saat berada di ambang jurang kebangkrutan.
Erick yang dekat dengan Sandiaga Uno sebagai sesama pebisnis tercatat sebagai salah satu pemilik saham beberapa klub olahraga seperti Inter milan, DC United, dan bahkan klub basket tanah air, Satria Muda.
Erick mungkin memang masih dianggap hijau dalam dunia politik. Kira-kira begitu anggapan Fadli Zon. Namun Fadli Zon mungkin lupa, sepak terjang Erick tak bisa dipandang sebelah mata. Bukti bahwa Erick mampu merangkul millenials terlihat dari suksesi Asian Games 2018 yang menjadi tonggak sejarah baru bagi Indonesia.
Indonesia sukses sebagai penyelenggara Asian Games 2018 bahkan mampu mendorong para atlet mendulang emas, mengoreksi posisi yang selama ini selalu berada di luar peringkat 10 besar.Â
Kepiawaiannya sebagai ketua INASGOC Asian Games 2018 dengan bukti sejumlah prestasi dalam dunia bisnis di dunia dan di tanah air, Erick akhirnya dilirik oleh Jokowi. Jokowi cukup piawai memilih pemimpin yang akan menyatukan semua partai koalisi. Di bawah kepemimpinan Erick, partai koalisi menjadi lebih rukun dan tidak saling curiga dengan masing-masing maneuver.
Erick pun disambut bak seorang pahlawan. Jokowi memberikannya karpet merah, dikenalkan kepada media dan pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin dengan sumringah.
Ketika Erick ditanya wartawan mengapa ia memilih Jokowi. Erick menjawab dengan lugas.
"Rekam jejak Pak Jokowi mempengaruhi saya untuk mengambil keputusan," kata Erick kepada wartawan setelah resmi diumumkan sebagai Ketua TKN oleh Jokowi di Rumah Cemara, Jakarta Pusat, Jumat 7 September 2018, seperti ditulis tabloidbintang.com.
"Pada saat ini kan sebuah pilihan, tapi apa yang saya dapat lihat dari Pak Joko Widodo sendiri kekuatan Beliau sebagai hati nuraninya untuk rakyat dan untuk membangun Indonesia itu jadi pilihan saya," kata Erick, seperti dikutip dari Idntimes.
Erick menyadari bahwa sosok Jokowi memiliki keinginan sekaligus kecintaan untuk membangun Indonesia. Meskipun Sandiaga Uno adalah sahabat dekat Erick, justru ia berlabuh memilih lawan sahabatnya itu. Inilah yang dilihat Jokowi dari Erick. Sosok Erick merupakan teladan yang pas untuk merebut hati millenials. Apalagi untuk berhadapan dengan Sandiaga Uno, Jokowi butuh sosok yang paling memahami Sandiaga Uno. Siapa lagi kalau bukan sahabatnya sendiri, Erick Thohir.