Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Euforia Asian Games 2018 dan Nyinyir Roy Suryo

3 September 2018   19:18 Diperbarui: 3 September 2018   19:52 1407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perolehan Medali/asiangames2018.id

Indonesia akhirnya mencatatkan rekor baru sebagai tuan rumah yang cukup sukses menuai medali emas Asian Games 2018. Indonesia berhasil masuk dalam posisi 4 besar dengan perolehan 31 medali emas, 24 medali perak dan 43 medali perunggu dengan total sebanyak 98 medali.

Jelas prestasi membanggakan ini membawa harum nama bangsa. Bahkan salah satu media asing The New York Times menyebutkan Indonesia menunjukkan "Energy of Asia" yang sesungguhnya dalam perhelatan Asian Games 2018.

Rekor baru untuk Indonesia

Bukan hanya satu media, tapi beberapa media asing memberitakan kebahagiaan yang sama tentang suksesnya penyelenggaraan ajang olahraga terbesar di Asia ini. Pembukaan dan penutupan Asian Games 2018 memberikan kesan yang aman mendalam bukan hanya bagi  rakyat Indonesia tetapi juga tamu asing dari berbagai negara.

Perolehan Medali/asiangames2018.id
Perolehan Medali/asiangames2018.id
Indonesia berhasil menyatukan 11 ribu atlet dari 45 negara dengan latar belakang yang berbeda. Semua datang dengan membawa ras, agama, suku dan latar belakang yang berbeda-beda tetapi disatukan dalam ajang olahraga yang menjunjung sportifitas.

Ruh persatuan bangsa-bangsa ini patutnya disyukuri sebagai salah satu keberhasilan bangsa Indonesia bukan hanya menyatukan rakyat Indonesia tetapi juga negara-negara yang selama ini berada dalam konflik berkepanjangan seperti Korea Utara dan Korea selatan yang berada dalam satu bendera yang sama dalam ajang Asian Games 2018.

Jack Ma datang ke Indonesia karena Asian Games 2018

Bahkan Asian Games 2018 memberikan karpet merah kepada Jack Ma, salah satu bilioner Alibaba Group asal Tiongkok yang sengaja datang untuk mempromosikan Asian Games tahun 2022 di Hangzhou, Tiongkok.

Prestasi membanggakan tersebut justru berbeda di mata mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo. Bapak Roy sepertinya tidak terlalu senang dengan pencapaian para atlet yang sudah berjuang dengan sepenuh tenaga.

Cuitan Roy Suryo tentang Asian Games 2018/Twitter @KRMTRoySuryo2
Cuitan Roy Suryo tentang Asian Games 2018/Twitter @KRMTRoySuryo2
Malahan Roy menganggap bahwa torehan para atlet yang sudah mengorbankan waktu, tenaga sampai-sampai melewatkan momen menyaksikan kelahiran dan kematian orang paling dicintanya itu adalah prestasi yang sudah sepantasnya Indonesia dapatkan.

Dalam akun twitternya Roy menganggap bahwa tinta emas Asian Games 2018 adalah target yang realistis karena Indonesia adalah tuan rumah. Mungkin menurut mas Roy ini seharusnya tuan rumah bisa selalu jadi juara umum.

Sekilas apa yang dikatakan oleh Roy Suryo ada benarnya. Tapi, sebentar. Ini tingkat Asia lho mas Roy. Di mana Indonesia bersaing dengan negara-negara yang infrastruktur dan penghargaan kepada para atletnya jauh lebih maju dibandingkan dengan Indonesia.

Terbukti Tiongkok, Jepang dan Korea bisa memperoleh peringkat tiga besar di Asia. Bahkan beberapa mantan atlet bulu tangkis Indonesia ada yang melatih timnas Jepang. Hal ini tidak bisa dimungkiri jika Indonesia belum bisa memberikan jaminan hidup bagi para atlet selepas pensiun. Itu yang seharusnya sudah dipikirkan oleh mas Roy saat menduduki jabatan Menpora, dulu.

Tapi kalau dipikir-pikir betul juga apa kata mas Roy. Ada jasa mantan Presiden SBY dengan suksesnya perhelatan Asian Games 2018 kali ini. Karena gagasan untuk mengambil alih tuan rumah dari Vietnam dilakukan pada masa pemerintahan SBY pada saat itu.

Namun, bagaimanapun torehan tinta emas Asian Games 2018 ini berjalan dengan sukses dan mendapatkan pujian dari dunia dan masyarakat Indonesia di masa pemerintahan Joko Widodo. Betul kan?

Daripada Roy Suryo nyinyir dengan kesuksesan kerja keras para atlet, panitia dan pemerintah menggelar Asian Games 2018, baiknya Roy Suryo lebih banyak menebarkan cinta dan inspirasi seperti yang dilakukan Presiden Dewan Olimpiade Asia, Ahmed Al-Fahad Al-Sabah, dengan gaya Kpop, syantik.

Presiden OCA, Ahmed Al-Fahad Al-Sabah/indosport.com
Presiden OCA, Ahmed Al-Fahad Al-Sabah/indosport.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun