Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi-Prabowo Berpelukan, Torehan Emas Asian Games 2018

31 Agustus 2018   21:34 Diperbarui: 31 Agustus 2018   22:30 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi Prabowo berpelukan/kompas.com

Tidak ada yang menyangka jika Hanifan Yudani Kusuma, atlet pencak silat yang baru saja menuai emas di nomor kelas C putra 55 kg sampai dengan 60 kg di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta, Rabu silam (29/8), mampu menorehkan sejarah baru dalam dunia olahraga sekaligus membuat haru biru rakyat Indonesia.

Pasalnya, Hanifan memeluk kedua tokoh bangsa itu secara tiba-tiba dihadapan ribuan mata rakyat Indonesia. Apa yang dilakukan Hanifan secara spontan justru menjadi headline di beberapa surat kabar termasuk Kompas Cetak esok harinya.

Pada sesi wawancara di KompasTV (31/8), Hanifan mengaku bahwa apa yang dilakukannya memang spontan. Sama seperti Jojo alias Jonatan Christie yang melakukan selebrasi buka baju setelah menuai emas pada laga tunggal putra setelah berhasil mengalahkan unggulan asal Taiwan, Chou Tien Chen dengan rubber set.

Bedanya, Jojo berhasil meraih simpati kaum hawa sementara Hanifan berhasil meraih simpati bangsa Indonesia karena tindakannya dianggap mempersatukan pasangan capres yang akan bertarung pada Pemilu 2019, Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Momen tersebut tidak bisa dimungkiri merupakan klimaks dari Asian Games 2018. Apalagi Indonesia saat ini sudah mengamankan posisi perolehan medali pada peringkat ke-empat. Rekor terbaik Indonesia dengan mendulang 30 emas, 23 perunggu dan 37 perak saat artikel ini ditulis.

Rekor tersebut bukan hanya menjadi rekor terbaik Indonesia sebagai penyelenggara atau tuan rumah Asian Games 2018. Melainkan juga menjadi rekor sebagai negara di Asia Tenggara yang menjadi pendulang medali emas terbanyak dalam sejarah Asian Games seperti diberitakan Serambinews.com.

Persiapan yang banyak dicibir

Kemenangan dan beberapa rekor yang membanggakan tersebut bukan tanpa usaha dan persiapan yang matang. Pemerintah bahkan sudah berusaha sekuat tenaga untuk mensukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018 dengan berbagai cara termasuk menggeber pembangunan infrastruktur serta beberapa venue dan fasilitas transportasi seperti LRT Palembang yang berhasil diselesaikan sebelum pembukaan Asian Games 2018 digelar.

Upaya Jokowi dalam Asian Games 2018/kabarkini.com
Upaya Jokowi dalam Asian Games 2018/kabarkini.com
Meskipun LRT Palembang beberapa kali mogok dan banyak dicibir oleh sebagian orang, namun ternyata apa yang dilakukan Pemerintah banyak diapresiasi oleh para atlet asing yang bisa bertanding dengan baik di tanah air.

Jakarta dan Palembang bisa dikatakan cukup berhasil menyelenggarakan Asian Games 2018 meskipun ada beberapa kekurangan di beberapa sisi seperti berita tentang kali item yang ditutupi wiring hingga ditulis oleh beberapa media asing.

Perlu diketahui juga, rekayasa lalu lintas dengan memperluas ganjil dan genap berhasil menurunkan volume kendaraan di Jakarta sehingga membuat para atlet, official dan para pentonton bisa menikmati Jakarta tanpa macet parah seperti hari-hari biasanya.

Dukungan transportasi seperti tiket gratis Transjakarta pun banyak diapresiasi para pengguna moda transportasi umum. Artinya, selama moda transportasi umum nyaman, mudah didapat dan bisa tiba tepat waktu, rasanya lambat laun warga akan lebih mudah untuk beralih ke moda publik yang lebih nyaman dan efisien.

Pembuktian para atlet dan janji pemerintah

Prestasi Indonesia di Asian Games/picsoc.com
Prestasi Indonesia di Asian Games/picsoc.com
Siapa yang tak bangga melihat para atlet kita berhasil menggulung lawan-lawannya apalagi saat menyaksikan pertandingan bulu tangkis dan pencak silat yang berhasil menyumbangkan emas terbanyak di kancah Asian Games 2018.

Pembuktian para atlet tersebut layak mendapatkan penghargaan yang setimpal. Menjawab hal tersebut, Menpora Imam Nahrawi beranji akan segera mencairkan bonus bagi para atlet dan pelatih.

Tidak hanya itu saja penghargaan dari pemerintah bagi para pahlawan olahraga ini. Mereka juga akan mendapatkan kesempatan untuk diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil dan juga bonus rumah seperti diberitakan Kompas.com.

Besaran bonusnya bervariasi mulai dari 1,5 miliar hingga ratusan juta rupiah. Bahagianya lagi, pemerintah akan menggelontorkan bonus bukan hanya untuk para atlet dan pelatih saja tetapi juga bonus untuk para asisten pelatih baik perorangan/ganda maupun beregu.

Tinta emas yang akan selalu diingat

Kebahagiaan ini tentu saja layak untuk disyukuri. Apalagi kondisi selama penyelenggaraan Asian Games 2018 cukup kondusif di dalam negeri. Aparat keamanan bisa memberikan rasa nyaman bagi para atlet asing dari berbagai negara.

Meskipun masih ada percikan-percikan kecil oleh aksi-aksi gerakan yang dimotori oleh Neno Warisman dan Ahmad Dhani, Hendaknya keduanya bisa bercermin pada Hanifan yang merangkul kedua pemimpin bangsa untuk rukun dan bertarung secara sportif.

Dari para atlet inilah kita bisa banyak belajar tentang sportifitas. Seperti kata Via Valen dalam Theme Song Asian Games 2018.

Kalau menang berprestasi

Kalau kalah jangan frustasi

Kalah menang solidaritas

Kita galang sportifitas

Terus fokus satu titik, hanya itu titik itu

Tetap fokus kita kejar dan raih bintang

Yo yo ayo... yo ayo Yo yo ayo... yo ayo

Yo yo ayo... yo ayo Yo yo.. ooo...ooo

Yo yo ayo... yo ayo Yo yo ayo... yo ayo

Yo yo ayo.. kita datang kita raih kita menang

Tinta Emas Asian Games 2018 ini kebetulan terjadi pada periode pemerintahan Joko Widodo. Tak berbeda seperti pembukaan Asian Games 2018 saat aksi Jokowi menggendarai motor viral hingga Korea Selatan. Tentu saja Jokowi sudah punya modal besar untuk menatap 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun