Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Saatnya Warga Ikut Turun Tangan Bijak Berplastik Selamatkan Lingkungan

10 Juni 2018   14:44 Diperbarui: 10 Juni 2018   15:09 1346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikuti cerita plastik (dok.pribadi)

Seminggu yang lalu kalian pasti pernah membaca sebuah berita tentang paus pilot yang mati karena menelan 80 kantong plastik di laut. Paus pilot tersebut terdampar di pesisir pantai, Songkhla Thailand.

Sebetulnya ketika ditemukan terdampar oleh beberapa relawan, paus pilot ini sempat diselamatkan dan sempat memuntahkan beberapa kantong plastik. Namun ternyata takdir berkata lain paus tersebut akhirnya mati dengan perut yang dipenuhi kantong plastik.

Menurut beberapa ahli, paus tersebut ternyata mengalami kekurangan nutrisi. Mungkin paus tersebut mengira bahwa kantung plastik yang mengambang di lautan itu sebagai makanannya seperti cumi-cumi, sotong dan sejenisnya.

Plastik yang ditemukan dalam perut paus pilot yang terdampar di pesisir pantai Salokha Thailand (Foto: EPA & Reuters)
Plastik yang ditemukan dalam perut paus pilot yang terdampar di pesisir pantai Salokha Thailand (Foto: EPA & Reuters)
Tahu sendiri kan, plastik termasuk salah satu sampah yang sulit terurai selama ratusan tahun. Tak ayal, gara-gara terlalu banyak memakan kantung plastik, akhirnya perut paus pilot ini seringkali mengalami efek kekenyangan halusinasi. Padahal tidak ada nutrisi dan energi yang dihasilkan dari plastik-plastik tersebut. Akhirnya paus tersebut sakit, tidak bisa berburu dan terdampar di perairan.

Setelah mati, kemudian beberapa peneliti mencoba mengotopsi isi perut paus tersebut. Hasilnya benar-benar mengejutkan. Di perut paus tersebut ditemukan 85 kantong plastik seberat 8 kilogram.

Masalah sampah plastik bukan hanya masalah Thailand saja tetapi juga masalah negara-negara di dunia termasuk Indonesia.

Pentingnya daur ulang plastik (lessplastic.co.uk)
Pentingnya daur ulang plastik (lessplastic.co.uk)
Indonesia memiliki target untuk mengurangi sampah plastik laut sebesar 70% pada tahun 2025.

Itulah sebabnya Danone Aqua mengumumkan komitmennya untuk mempelopori upaya mengatasi sampah plastik dan mengundang seluruh masyarakat Indonesia untuk bergabung melakukan gerakan bijak plastik.

Ada tiga hal yang ingin dicapai oleh Danone Aqua yaitu:

Pertama Danone Aqua berkomitmen untuk mengumpulkan sampah plastik lebih banyak dari volume yang digunakan dari lingkungan di Indonesia pada tahun 2025.

Kedua, Danone Aqua berkomitmen memimpin kampanye nasional untuk edukasi daur ulang dan menggerakan program pengetahuan dalam daur ulang di 20 kota besar pada tahun 2020

Ketiga, Danone Aqua berkomitmen membuat seluruh kemasan plastiknya dapat didaur ulang 100% dan untuk meningkatkan produksi plastik daur ulang dari botol sebesar 50% pada tahun 2025.

Danone Aqua (dok. Danone)
Danone Aqua (dok. Danone)
Langkah tersebut tentu saja patut kita apresiasi jangan sampai langkah dan gerakan ini hanya terhenti sesaat sekedar untuk memperingati hari lingkungan hidup di Indonesia.

Tugas untuk mengurangi sampah plastik bukan hanya tugas pemerintah dan swasta saja tetapi juga tugas kita, tugas masyarakat dan tugas bangsa Indonesia jika ingin memiliki lingkungan yang lebih bersih dan laut yang bebas dari sampah plastik pada tahun 2025.

Nah buat kalian yang mau berkolaborasi untuk mengumpulkan sampah botol plastik agar bisa didaur ulang kebetulan Danone Aqua saat ini memiliki program yang sangat menarik.

Aqua berharap bisa menargetkan 100 juta konsumen pada tahun 2025 untuk bersama-sama mendorong kebiasaan mengumpulkan dan memilah sampah plastik.

Inisiatif tersebut juga menggandeng Alfamart, Telkomsel, dan SMASH meluncurkan inovasi yang dinamakan dengan Smart drop box, khusus untuk konsumen agar konsumen bisa turut serta dalam penanggulangan sampah plastik.

Jika kamu memiliki sampah botol Aqua atau produk Danone lainnya, kamu bisa mengumpulkannya dan memasukkannya ke dalam Smart Drop Box yang disediakan di beberapa minimarket Alfamart.

Keuntungannya, jika kamu bisa memasukkan botol bekas Aqua ke dalam smart drop box, kamu bisa mendapatkan poin t-cash sebesar Rp60. Kamu juga bisa memasukkan botol lain produk Non-Danone Aqua untuk ditukarkan dengan poin t-cash senilai Rp50. Tapi pastikan kamu sudah mengunduh aplikasi SMASH dahulu untuk bisa mendapatkan poin t-cashnya.

Smart Drop Box Danone Aqua (dok.pribadi)
Smart Drop Box Danone Aqua (dok.pribadi)
Kebetulan di Lotte Shopping Avenue Kuningan, Jakarta, sedang ada instalasi Danone Aqua yang menceritakan kisah tentang sampah plastik. Instalasi ini sayangnya hanya sampai tanggal 10 Juni 2018.

Selain menceritakan kisah tentang plastik menjadi sebuah produk yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Di instalasi ini juga ada cerita tentang bagaimana sampah plastik di daur ulang.

Ikuti cerita plastik (dok.pribadi)
Ikuti cerita plastik (dok.pribadi)
Seru banget soalnya ada juga spot Instagramable buat foto-foto. Jadi, tempatnya itu dibuat semirip mungkin seperti ombak dengan menggunakan ribuan botol Aqua dan Mizone sehingga membentuk seperti ombak. Nah, di tengahnya ada sebuah papan seluncur. Kalian bisa berfoto di atasnya.

Lalu apa langkah kita sebagai masyarakat untuk mengurangi sampah plastik?

  1. Kurangi menggunakan beberapa sampah plastik seperti kantong plastik, sedotan, dan peralatan sekali pakai yang terbuat dari plastik.
  2. Bawa kantong sendiri ketika berbelanja sehingga tidak perlu menggunakan kantong plastik.
  3. Upayakan untuk memilah sampah plastik sendiri di rumah sehingga tidak bercampur dengan sampah organik yang bisa digunakan sebagai kompos atau pupuk.
  4. Edukasi kepada anggota keluarga untuk mengurangi penggunaan kemasan berplastik.

Dzulfikar 

Ikuti ceritanya lewat tagar #BijakBerplastik.




Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun