Puasa adalah salah satu rukun Islam yang diwajibkan bagi setiap insan. Bagi laki-laki salah satu tanda wajibnya berpuasa adalah sudah baligh atau sudah pernah bermimpi basah. Sedangkan bagi perempuan lebih kentara lagi dengan tanda datang bulan atau memasuki masa haid.
Tak ada masalah bagi perempuan yang datang bulan tidak berpuasa karena bisa menggantikannya di hari lain. Beda dengan laki-laki yang baru saja baligh.
Ada salah satu mitos di tengah masyarakat yang menyebutkan bahwa mimpi basah, mengeluarkan sperma atau air mani pada saat siang hari di bulan puasa juga dianggap membatalkan puasa.
Apakah demikian?
Untuk membuktikan apakah anggapan tersebut mitos atau fakta, saya menelusuri beberapa sumber di internet. Salah satunya adalah jawaban ulama besar, Prof Quraish Shihab seperti dikutip dari detik.com (25/6/2015).
Menurut abahnya Najwa Shihab ini bahwa mimpu basah pada siang hari dan mengeluarkan sperma di luar kuasa pengendalian manusia tidak membatalkan puasa.
Satu lagi sumber dari Tribunnews.com (31/07/2012) yang menyebutkan bahwa mimpi basah tidak membatalkan puasa sebagaimana hadist yang berbunyi, "Tidak batal orang yang muntah, yang mimpi berhubungan seks, dan berbekam (diambil darah)." (H.R.Abu Daud).
Dari dua sumber tersebut, tentu saja bari para jejaka yang baru saja menginjak pubertas, tak perlu khawatir jika mimpi basah dan mengeluarkan sperma secara tidak disengaja pada siang hari di bulan Ramadan.
Lain halnya jika keluarnya sperma justru disengaja. Sudah pasti puasanya gugur atau batal dan wajib menggantinya di lain hari.
Begitu juga dengan suami istri yang berhubungan badan pada siang hari di bulan puasa akan dikenai kifarat. Meskipun pasangan sah, namun jika dilakukan pada saat Ramadan jelas sudah berbeda hukumnya.
Jadi, tentang mitos bahwa mimpi basah membatalkan puasa sudah dijawab oleh jawaban Prof Quraish Shihab dan salah satu hadis yang meriwayatkan bahwa mimpi basah tidak membatalkan puasa.
Baca Irit Bukan Berarti Pelit, Ini Tips "Freelancer" Atur Duit saat Ramadan
Untuk mencegah mimpi basah pada siang hari, ada baiknya untuk mengurangi tidur pada siang hari. Begitu juga setelah sahur dan salat subuh. Hindari tidur setelah sahur. Selain tidak baik untuk kesehatan juga berpotensi bisa mimpi basah. Bukan apa-apa, setelah mimpi basah repotnya harus mandi junub atau mandi besar.
Perbanyak bertadarus Al-Quran atau mengisi dengan kegiatan-kegiatan ibadah sunnah lainnya seperti beritikaf di Masjid, mengikuti agenda kegiatan di masjid seperti kuliah subuh, buka puasa bersama, santunan anak yatim hingga kegiatan-kegiatan agama lain yang bisa membuat diri kita menyibukkan diri sehingga tidak ada kesempatan untuk tidur di siang hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H