Pakde Bambang Setyawan atau populer dikenal dengan Bamset memang bukan sosok asing di kalangan Kompasianer. Relawan asal Salatiga ini hampir tak lepas dengan postingan-postingan yang menyentuh hati.
Dari postingan-postingannya itulah yang bisa menggerakkan tangan-tangan para dermawan untuk menyumbangkan sebagian hartanya bagi sosok-sosok dhuafa yang sakit, lemah dan tak berdaya yang ditemukan oleh Pakde kemudian dituliskannya di Kompasiana.
Baca Irit Bukan Berarti Pelit, Ini Tips "Freelancer" Atur Duit saat Ramadan
Jujur, saya juga belum pernah bertatap muka secara langsung dengan Pakde. Beberapa acara Kompasianival digelar, sepertinya kami memang belum ditakdirkan bertemu.
Sosok inspiratif ini kerap kali membuat saya malu. Pasalnya apa yang ditulis Pakde benar-benar memberikan efek sistemik. Mengetuk hati orang lain sekaligus memberikan teguran pada kita, para pembaca, agar lebih peka dengan kondisi lingkungan.
Dan Pakde Bambang selama ini sudah memberikan contohnya melalui tulisan-tulisannya yang mengalir dan mudah dicerna.
Tak jarang, berkat tulisannya itulah pemerintah dan aparatur yang ada tersentil dan akhirnya mau bergerak untuk membantu para relawan yang ada.
Tak terhitung berapa banyak dhuafa yang dibantu olehnya. Sekecil apapun sumbangan ia kirimkan pada yang berhak meskipun harus menempuh jalan dengan jarak puluhan kilometer. Tak sepeser pun "ongkos" yang dia minta. Padahal, ia juga harus mengeluarkan biaya, tenaga dan waktu yang tak sedikit.
Baca Kisah Mencari Masjid Satu-satunya di Negeri Seribu Kasino
Inilah sosok yang sudah mewakafkan dirinya bagi kaum dhuafa. Berkaca pada perjuangannya berkali-kali membuat saya serba salah.
Postingan yang selama ini saya tulis kadang hanya soal narsis. Beda dengan tulisan-tulisan Pakde yang mengabarkan "peluang" bagi siapapun yang punya rezeki lebih untuk sama-sama berbagi.