Ukurannya lebih kecil jika dibandingkan dengan lumpia Gang Lombok. Namun, cita rasanya sangat lembut. Rasanya soft dan tidak bertabrakan. Serasi dan padu padan antara rasa gurih dan asinnya. Salah satu kelebihannya, rebungnya juga tidak berbau.
Es Rujak Rumah Makan Semarang
Es Cao Rumah Makan Semarang
Sajian yang terakhir adalah Es Cao atau es cincau. Om Jongkie mengatakan bahwa banyak kuliner di Semarang yang dipengaruhi oleh budaya dari Tionghoa atau dari negeri Tiongkok.
Jadi, jangan heran kalau banyak yang mirip dengan beberapa kuliner khas dari beberapa daerah. Seperti Es Cao ini tak ubahnya sama seperti Es Cincau di Kota Bandung.
Menarik sekali jika kita berburu makanan takjil buka puasa di Semarang yang punya sejarah panjang dengan Laksamana Cheng Ho yang juga dikenal sebagai seorang muslim.
Beberapa kuliner hits di Semarang menjadi bukti bahwa akulturasi budaya bisa bergandengan selama ratusan tahun lamanya. Momen Ramadan inilah menjadi momen yang tepat untuk saling berangkulan dengan semua orang tanpa melihat latar belakang, suku, ras bahkan agamanya.
Nah, menarik banget kan? Kira-kira mana yang paling membuat air liur kamu beleberan hahaha?Â