Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sikap Mental yang Wajib Dimiliki Pekerja Lepas

28 Februari 2018   09:31 Diperbarui: 28 Februari 2018   13:11 1898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Integrity/etechgs.com

"In looking for people to hire, look for three qualities: integrity, intelligence and energy. And if they don't have the first, the other two will kill you." - Warren Buffett

"Itulah mengapa saya hanya mau bekerja sama dengan orang yang memiliki integritas. Kepandaian bisa diasah, semangat bisa dibangun. Tapi tanpa integritas semua jadi tak ada arti buat saya.

Pernah ngajak kerja bareng orang yang pintar dan semangat tapi malah nelikung di belakang, itu ya karena ybs gak punya integritas. Depan manis tapi di belakang penuh muslihat. Demikian cerdas membentuk citra diri di dunia maya sehingga banyak yang tertipu mentah-mentah.

Sederhana saja, kalau keluarga saja sudah dijadikan alat untuk membohongi publik, apatah saya remahan debu kosmis di jagat raya ini, pun tertipu hehehe" - Dona Imelda.

Unek-unek teman saya di facebook tersebut sebetulnya sudah terang benderang. Integritas menjadi bagian yang tidak bisa dilepaskan dari seorang pekerja lepas. Sekali kecewa, selamanya akan kehilangan kepercayaan. Maka, untuk menjadi pekerja lepas modalnya sih cuma integritas. Selebihnya bisa diasah pelan-pelan.

Oke, sebetulnya apa sih integritas itu?

Integritas adalah suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan. Orang berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat, seperti dikutip dari ot.id.

Sejak awal orang tua saya mendidik untuk berlaku jujur dalam menjalani hidup. Begitu juga pesan almarhum ayah yang masih terngiang-ngiang saat beliau wafat. "Jangan pernah mengambil satu sen pun hak orang lain." Pesan itu juga sejalan dengan nasihat kakek setiap kali berkumpul bersama keluarga saat lebaran tiba. Bagi saya, pesan tersebut bukan sekadar pesan. Ketika kita mati, tak akan pernah membawa harta, jadi buat apa kita hidup jika penuh dengan tipu muslihat, mencari panggung dengan cara kotor bahkan menjerumuskan orang lain apalagi keluarga sendiri.

Orang-orang yang berintegritas cenderung hidup dengan damai seperti tak punya utang apapun. Beda dengan orang yang culas dan kerjanya telikung kiri dan telikung kanan. Lambat laun pasti akan tercium. Dan saatnya tiba, semua akan terkuak dengan sendirinya. Di saat itulah mereka berkhianat pada kepercayaan orang lain akan menyesal sedalam-dalamnya.

Itulah sebabnya sebagai pekerja lepas, saya tak berani "bermain" dengan berlaku culas. Lurus-lurus aja lah. Apalagi mengambil hak orang lain. Di negeri ini banyak orang-orang pandai . Lulusan dari luar negeri bahkan Arab Saudi. Tapi, tidak semua memiliki integritas. Buktinya banyak kok yang ditangkap oleh KPK dari semua latar belakang yang ada. Sampai sampai menggunakan kode "Juz" untuk korupsi. 

So, jika ingin mendapatkan kepercayaan dan keberlanjutan kerja sama dari klien yang saat ini di-handle, jangan pernah mengecewakan mereka sedikitpun. Kini semua orang mencari value lebih yang bisa mereka dapatkan. Value itu bernama integritas. Sekian dan terima gaji.

Instagram @DzulfikarAlala | Twitter @DzulfikarAlala | Facebook @DzulfikarAlala | Dzulfikar Alala Blog

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun