"Apa yang kamu lakukan jika kamu mendapatkan sebuah hambatan ketika kamu berusaha untuk mencapai sebuah tujuan?"
Pertanyaan yang disampaikan oleh Ibe San mungkin terdengar sederhana namun ternyata itulah yang membuat para founder startup dan inovator muda di Indonesia mampu mendapatkan kesuksesan setelah bisa mengatasi hambatan-hambatan yang menghadang.
Saya juga beruntung menjadi salah satu blogger yang diundang dalam ulang tahun g-shock yang ke-35 di bilangan Jakarta pada 7 Desember 2017 yang lalu. Kikuo Ibe yang dikenal sebagai penemu jam tangan Gshock, hadir di Indonesia untuk memberikan inspirasinya bagaimana ia bisa menghadapi hambatan yang dihadapinya 35 tahun yang lalu.
Pengalaman merasakan berkali-kali kegagalan bukan hanya dihadapi oleh Ibe San saja. Mungin Colonel Sanders pun tak akan terkenel seperti saat ini jika ia berhenti mencoba resep dan racikan ayam gorengnya.
Beruntung, Ibe san tak harus gagal sampai 998 kali. Berangkat dari pengalaman karena memecahkan jam tangan hadiah dari ayahnya, Ibe san malah bertekad untuk membuat jam tangan yang kuat dan anti pecah. Ibe san melakukan berbagai cara agar protitipe jam tangannya benar-benar berhasil dipasarkan.
Ia melakukan berbagai pengujian sampai menjatuhkan jamnya dari lantai tiga kantornya setinggi 10 meter. Beratus-ratus kali ia memecahkan jam tanga percobaannya sampai kemudian pada akhirnya ia berhasil mencapai sebuah titik, penemuannya diakui di Amerika Serikat bahkan dunia termasuk di Indonesia.
Selain Ibe San, saya juga menjadi tersuntik semangat setelah mendengar cerita dari Co Founder Kata.ai Irzan Raditya, Founder Bahaso.com Tyovan Ari Widagdo, dan artis muda berbakat sekaligus Co Founder #KejarMimpi Maudy Ayunda.
Mungkin tidak ada yang tahu jika Irzan pernah gagal dan menutup start up YesBossnya pada akhir Oktober 2016. Namun, Irzan justru bangkit dari kegagalan dengan mendirikan Kata.ai. Irzan dan tim membangun produk baru yang melampaui kesuksesan start up lain dalam waktu singkat. Dengan produk kecerdasan teknologi dalam percakapan, produknya kini digunakan oleh beberapa perusahaan multinasional di Indonesia yang langsung mengakusisi jutaan konsumen.
Chatbot kata.ai bahkan sudah hadir dalam aplikasi percakapan LINE hingga mampu membuat penggunanya betah ngobrol bareng robot hampir selama 4 jam. Hal tersebut membuktikan bahwa kecerdasan buatan yang disematkan dalam aplikasi percakapan LINE dan layakan customer service lainnya menghadirkan solusi bagi perusahaan maupun bagi pelanggannya.
Lain halnya dengan Irzan, Tyovan Ari Widagdo yang mendirikan Bahaso.com justru berangkat dari ketidakmampuan Berbahasa Inggris dan keterbatasan ekonomi. Menyadari bahwa Bahasa Inggris bisa menjadi salah satu jalan kesuksesan, ia pun akhirnya mendirikan Bahaso.com yang memberikan pengajaran bahasa Inggris secara online.
Penggunanya bukan hanya dari kalangan pelajar saja tapi juga menembus sekat-sekat tak terbatas seperti para TKI di Indonesia yang bekerja di luar negeri dan masih ingin belajar Bahasa Inggris tanpa harus menghadiri kelas-kelas kursus.
Selain menghadirkan platform online, yang menarik justru Bahaso.com juga menawarkan kelas offline. Pesertanya bahkan akan mendapatkan sertifikat resmi dari Universitas Indonesia.
Tyovan menceritakan bahwa di kampungnya dulu biaya internet sangat mahal. Tapi, ia membutuhkan internet untuk bisa belajar koding dan programming secara otodidak. Dengan segala keterbatasan yang ada, ternyata ia mampu mengubah nasibnya dan ingin orang lain merasakan pengalaman yang sama. Tyovan tergerak untuk bisa memajukan orang lain yang memiliki hambatan serupa sehingga lahirlah platform online Bahaso.com.
Dari ketiga pria hanya satu yang membuat saya tertarik karena sosok ini juga adalah seorang artis ternama di Indonesia. Maudy Ayunda ternyata memprakarsai sebuah gerakan sosial #KejarMimpi. Gerakan sosial yang dijalankan secara online dan offline ini bahkan mempertemukan para pemimpin inspiratif dengan kaum muda agar terinspirasi untuk tetap mengejar mimpi-mimpinya.
Maudy percaya bahwa para inspirator muda dan pemimpin inspiratif akan dengan mudah memberikan energi positif kepada semua orang. Termasuk Kikuo Ibe yang dihadirkan langsung ke Indonesia untuk berbagi semangat pantang menyerah demi mengejar mimpi dan cita-cita.
Namun, usaha memang tak pernah bohong. Setelah berkali-kali ikut lomba livetwit dan gagal dalam beberapa kesempatan lomba Instagram, doa saya akhirnya terkabul.