Kata orang sebetulnya tak ada yang benar-benar baru, semua adalah caplokan dari yang sudah ada. Eh betul ndak ya begitu? Kalau salah tolong dimaafkan. Begitu juga dengan perubahan tampilan yang kini dilakukan oleh Kompasiana, tak ada yang baru sebenarnya.
Sebagai kompasianer senior yang sudah merasakan 3 kali pergantian template, saya merasa kali ini dilakukan dengan cukup elegan. Kompasiana tidak serta merta merilis langsung tema terbarunya. Namun, Kompasiana sempat mengundang 7 juta kompasianer terlebih dahulu untuk uji coba. Kalau saya udah pasti gak pernah diundang kalau jam kerja. Admin pasti tahu, kecuali jadwalnya jalan-jalan ke Raja Ampat (cuma ngingetin ya min).
Seperti judul yang saya tuliskan, setiap ada perubahan pasti Kompasianer bergolak. Mulai dari susah login, adaptasi dengan tampilan baru hingga sistem baru yang benar-benar berbeda (susah login, susah publish karena tulisan tiba2 hilang setelah tekan tombol publish ini case lama yang sempat berlarut).Â
Teman saya yang membidangi UI/UX mengatakan perubahan yang siginifikan itu fatal, benar-benar fatal. Kalaupun mau ada perubahan, itu harus ada dasar yang kuat (survei user). Perubahan boleh saja tapi jangan sampai user jadi kikuk dengan tampilan baru. Maka, perubahan itu sebaiknya dicicil, bukan langsung borongan. Itu petuah yang saya lihat diterapkan di beberapa situs e-commerce. Perubahan ada, tapi bertahap dan tidak dalam porsi yang sangat besar.
Misalnya saya punya sebuah rumah, apa jadinya kalau saat saya pulang kerja, tiba-tiba tampilannya berubah. Mending kalau berubahnya makin cakep, makin elegan, makin smooth, lah ini nyari pintu masuknya aja susah. Bisa saja pintunya sudah ketemu, eh tapi kok kuncinya gak bisa berfungsi dengan baik.Â
Ya, itu kan cuma sekadar illustrasi. Artinya jangan sampai ada perubahan yang benar-benar membuat usernya sampai lupa gimana caranya login bahkan lupa caranya menulis lagi. Sayangnya temlen berkata lain, utamanya generasi babyboomers dan gen X yang udah cuap-cuap di media sosial dan WAG tentang tampilan baru yang bikin bingung. Wajar dong, namanya juga tampilan baru.Â
Namun demikian, perubahan kali ini boleh lah saya angkat topi sama tim admin dan tim IT. Jeroan dalam hampir tidak terlalu banyak perubahan dari sisi UX mungkin hanya dari sisi UI saja. Tapi itupun perubahan minor, masih bisa dipahami dan diidentifikasi poin-poinnya. Contohnya CMS yang digunakan saat ini hampir tidak jauh berbeda dengan versi sebelumnya, betul kan?
Tampilan baru Kompasiana sepintas menginduk pada kompas.com yang sudah lebih awal melakukan pembaharuan. Menganut tampilan dua kolom, memang kompas.com kali ini lebih fresh untuk tampilan desktop. Tidak terkesan terlalu penuh dengan banyak perintilan, mungkin ini kiblat yang juga diikuti oleh Kompasiana.