Jujur ini pertama kalinya saya menyaksikan fesyen show. Kebetulan saya ikut dalam rangkaian acara Sienta Pop Up Playground - Unlock your weekend Fashion Bazaar di The Flavor Blis Alam Sutera, Serpong, Tangerang Selatan pada Sabtu sore 3 Desember lalu.
Cuaca siang itu memang kurang bersahabat, saya sempat terhenti dalam perjalanan karena hujan akhirnya turun dengan deras. Padahal jaraknya hanya tinggal 2 kilometer saja dari tempat acara. Wal hasil karena takut terlambat saya pun langsung mengenakan jas hujan.
Tempat yang sama pernah juga digunakan dalam acara Kompasiana dalam format yang berbeda. Sehingga saya tak terlalu kesulitan mencarinya. Benar dugaan saya, karena cuaca, acara sepertinya tertunda. Setelah hujan benar-benar reda, panitia acara terlihat sibuk mengelap meja-meja yang tertata di depan panggung.
Acara fesyen show ini ternyata diselenggarakan di tempat terbuka. Meskipun ada panggung namun pusat perhatian berada di sebuah mobil terbaru Toyota, Sienta namanya.Â
Ada dua mobil yang dipajang. Satu berwarna oranye dan satu berwarna putih. Sienta berwarna putih inilah yang sedang dilap karena basah terkena hujan. Ada sekitar lima orang panitia yang sibuk mengeringkan Sienta dari bulir-bulir air bekas hujan. Sementara yang lain kembali melakukan checking sound dan mempersiapkan tempat.
Ternyata bukan hanya dihadiri oleh Kompasianer. Acara fesyen show ini juga dihadiri beberapa influencer dan beauty blogger yang sudah malang melintang dalam dunia make up dan kecantikan. Salah satu diantaranya adalah seorang achor di salah satu media televisi Indonesia.
Uniknya kali ini Toyota menggandeng dua wanita muda untuk menggelar karya-karya kreatifnya. Ressa Latifa dan Namira yang masing-masing sudah memiliki nama brand pakaiannya sendiri. Upaya ini betul-betul harus diapresiasi untuk mendorong talenta-talenta muda dengan karya-karyanya.
Menurut Badan Ekonomi Kreatif pertumbuhan fesyen di Indonesia pada tahun 2015 merupakan industri terbesar ke dua dalam bisnis kreatif di Tanah Air (dream). Hal ini jelas membuktikan bahwa dukungan postitif terhadap telenta muda seperti Ressa Latifan dan Namira tidak bisa berhenti sampai di sini saja.
Ressa Latifa dengan Lustignya mengusung tema cerah biru dan hijau yakni tema alam. Berbeda dengan Namira dengan Namirah The Label yang mengusung tema tempo dulu ala gaya Prancis tahun 1940-an dalam rancangan pakaiannya. Rancangan Ressa Latifa dan Namirah secara kasat mata memiliki satu benang merah yang sama, yaitu elegan dan autentik. Warna-warna yang ditampilkan terkesan kalem dan adem.
Desain desain Namirah memang keluar dari pakemnya, ciri khas asimetris yang menjadikan Namirah The Label menjadi punya ciri khas yang tidak bisa ditiru desainer lainnya. Bahkan dalam proses rancangannya Namirah sengaja membuat koleksi fesyennya bisa dipadu padankan dengan pakain lain juga bisa dibolak balik. Sangat unik bukan jika punya celana dengan sisi yang berbeda.
Salah satu yang juga saya apresiasi, Namirah sengaja membuat desain rancangannya tetap mengedepankan budaya dan adat Timur. Semua rancangan Namirah jauh dari kata seksi dan sensual. Semua pakaian rancangannya tetap mengedepankan kesopanan.
Karya karya Namirah konsisten mengeluarkan model baru setiap tiga bulan. Selain memilki jumlah pengikut yang cukup banyak di Instagram, Namirah juga memaksimalkan penjualan online melalui berbagai e-commerce besar di Indonesia. Tak heran jika banyak juga beauty blogger yang datang melihat rancangan Namirah The Label.Â
Warna warna kalem dipadu padankan dengan aksesori lenggak lenggok model yang hilir mudik. Bahkan beberapa model saya lihat menggunakan sandal yang jadul banget. Yap, meskipun memang terlihat agak kesulitan dan ada insiden kecil, sandal salah satu model terlepas, namun semua serasi dan padu padan dengan rancangan baju yang ditampilkan.
Sebuah fesyen show memang terlihat rapi dan menarik jika segala pernak perniknya mendukung tema yang diusung. Saya cukup tertarik karena terasa dibawa ke masa-masa silam. Inilah wujud cantik wanita-wanita Indonesia pada masa lalu.
Sorotan mata pria mana yang tak bisa berhenti menatap lenggak-lenggok model-model dengan leher jenjang nan menawan. Saya pun tak berhenti merekam pergerakan mereka yang dinamis mulai keluar dari Toyota Sienta hingga hilir mudik naik dan turun ke atas panggung.
Karya-karya Ressa Latifah bahwan pernah dipamerkan dalam acara yang bergensi Jakarta Fashion Week 2016. Meskipun Ressa behijab, Ressa mengenalkan rancangan Lustig ditujukan untuk khalayak umum. Ressa mendapatkan kepuasan ketika karyanya digunakan orang lain.
Berbicara soal Toyota Sienta sepertinya mobil ini memang banyak menarik minat Fashionista. Meskipun ukurannya minimalis, mobil yang sudah menggunakan CVT ini mampu menampung 7 orang sekaligus. Tak heran jika banyak wanita karir yang jatuh cinta dengan konsep dan desainnya yang minimalis namun punya banyak fungsi. Salah satunya cocok digunakan oleh perancang busana yang gemar melakukan fesyen show di beberapa daerah.
Lalu apa rasanya berada di balik kemudi Toyota Sienta? Lanjut ke tulisan saya ke dua ya.
Toyota Sienta, Mobil Terbaik Pilihan Fashionista (Part 2)
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/fikar/toyota-sienta-mobil-terbaik-pilihan-fashionista-part-2_584c32d7509373d54ab5f109
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H