Kompasiana bagi saya bukan hanya tempat mencurahkan segala kegundahan tentang lingkungan dan perasaan, tapi juga sudah menjadi tempat saya belajar menghargai pendapat orang lain, pemikiran orang lain dan juga menyerap ilmu dari kompasiner lainnya.
Kompasiana bukan hanya tempat menuangkan sebagian besar tulisan-tulisan saya dalam bentuk digital, tapi juga pencapaian pencapaian yang tak pernah saya dapatkan sebelumnya di tempat lain bisa saya raih melalui Kompasiana.
Untuk itu, saya ingin berbagi kepada kompasianer muda khususnya. Untuk tetap menulis di Kompasiana apapun yang terjadi. Seperti seseorang yang kasmaran, biarpun orang lain bilang Kompasiana sering error, biarpun admin suka dibilang pilih kasih memilih HL, biarpun banyak kompasianer yang move on ke platform lain, hati saya tetap untuk Kompasiana.
Karena saya sadar saya lebih banyak mendapatkan manfaat setelah bergabung bersama Kompasiana. Mungkin itu pula yang dirasakan oleh kompasianer lain yang nyatanya sudah bilang benci tapi tetap kembali. Nyatanya sudah bilang tak sudi, tapi diam-diam masih tetap mengamati.
1 . Hadiah Pertama Lomba Menulis
Seperti yang Anda tahu bahwa banyak sekali kompetisi menulis yang diselenggarakan di Kompasiana. Lebih banyak dibandingkan platform lainnya. Mulai dari ajakan nangkring hingga kompetisi blog setiap bulannya.
Sejak bergabung dengan Kompasiana pada tahun 2010. Saya baru memenangi kompetisi menulis di Kompasiana pada tanggal 21 April 2012. Bertepatan dengan Hari Kartini, pengumuman kompetisi blog itu diumumkan.
Tak mudah memang untuk menjadi juara, pasalnya kompetitornya juga berasal dari latar belakang yang berbeda. Tapi, saya tetap mencobanya dan terus menerus meningkatkan diri dan memperbaiki diri melalui tulisan.
Hingga pada hari itu saya memenangi lomba menulis pertama yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lomba tersebut adalah lomba Review Film Negeri 5 Menara yang diangkat dari novel karya Ahmad Fuadi.
Ajaibnya, setahun berselang saya malah jadi moderator Kompasianival 2013 yang saat itu bintang tamunya adalah Penulis Novel Trilogi Negeri Lima Menara, Ahmad Fuadi. Ceritanya bisa Anda baca di sini.
Oh ya, ngomong-ngomong waktu itu saya mendapatkan hadiah Samsung Galaxy Note 2. Saat itu harganya sekitar 7 jutaan. Lumayan banget kan?
2 . Test Drive Pertama Bersama Kompasiana
Bukan hanya nangkring dan lomba yang menjadi andalan Kompasiana. Test drive pun diberikan kesempatan pada warga biasa. Saat itu pertama kalinya Kompasiana menggelar test drive. Meskipun sebetulnya hajatan Kompas Otomotif tapi tetap menggandeng Kompasiana.
Seleksi seperti biasa oleh admin dinilai dari keaktifan menulis di Kompasiana. Beruntung saya termasuk dalam enam orang yang mendapatkan kesempatan pertama mengikuti kegiatan test drive mobil keluarga ke Bandung selama dua hari dua malam.
Selain bisa merasakan tarikan mobil baru, menginap di Hotel Santika Bandung, dan keliling Bandung, juga mendapatkan oleh-oleh khas Bandung untuk keluarga di rumah. Hmm,, ini pengalaman yang langka. Soalnya pertama kali.
Boleh jadi, saya salah satu Kompasianer yang tak pernah melewatkan “hajatan” test drive yang diselenggarakan oleh Kompasiana. Terakhir saya juga mengikuti test ride TVS ke Purwakarta. Itu juga gelaran pertama test ride dari Kompasiana.
Ceritanya tidak sampai di situ saja, karena setelah acara usai, ada lomba reviewnya juga Dan saya kerap kali dapat juara dari lomba reviewnya.
3. Traveling Paling Mengesankan bersama Kompasiana
Setiap perjalanan pasti punya cerita. Nah, salah satu perjalanan yang paling mengesankan bersama Kompasiana adalah saat mengunjungi Pabrik Deltomed di Wonogiri. Saat itu kami didampingi oleh admin Shulhan Rumaru dan mas Pendi.
Bersama Kompasianer top lainnya, saya menyaksikan sendiri proses pembuatan produk Deltomed di Wonogiri. Takjub karena Indonesia punya pabrik yang higienis dan bersih. Pabrik ini benar-benar dijalankan sesuai dengan ketentuan pembuatan obat herbal yang ditetapkan oleh pemerintah.
Dari berbagai trip wisata, layanan Deltomed dan Kompasiana ini lah yang paling saya acungi jempol. Mulai dari bandara hingga pulang ke rumah masing-masing, admin dan public relation Deltomed all out memenuhi semua kebutuhan Kompasianer.
Beruntung salah satu PRnya mbak Agatha malah kini menjadi Kompasianer dan aktif di Komunitas Kompasianer Tangerang Plus (Ketapels).
4. Blog Competition Terlama
Salah satu blog competition terlama yang pernah saya ikuti di Kompasiana adalah Blog Reportase Visit Deltomed Factory.
Prosesnya mulai dari nangkring, review nangkring, kemudian visit factory, lalu reportase factory visit kembali. Kira-kira memakan waktu sekitar dua bulan lebih. Tapi, setelah pengumumannya keluar, rasanya lega sekali.
5. Moderator Pertama
Inilah yang mungkin juga tidak disangka-sangka. Pengalaman jadi MC tingkat sekolah, membawa saya menjadi moderator pertama saat gelaran Kompasinival 2013 bersama Uni Dessy dan Annisa di Grand Indonesia.
Tahun berikutnya pun saya mendapatkan kesempatan kedua saat Kompasianival di Taman Mini Indonesia Indah. Saat itu heboh banget karena narsum yang paling ditunggu diantaranya ada Ignatius Jonan, Ridwan Kamil dan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.
Bagi saya, kepercayaan dari Kompasiana itu menjadi pengalaman berharga yang tak bisa datang kedua kalinya. Meskipun sifatnya sukarela, namun saya banyak memetik manfaatnya dari dua gelaran Kompasianival tersebut.
6. Kunjungan Pertama ke Kapal LPG Pertamina dan Tambang Newmont Nusa Tenggara
Kesempatan langka memang tak pernah datang kedua kalinya. Saat ada gelaran lomba LGP dari Pertamina di Kompasiana. Saya pun tak menyia-nyiakannya. Pasalnya hadiahnya menggiurkan, mengunjungi VLGC Pertamina LPG 2 di Kawasan Pelabuhan Kalbut, Situbondo, Jawa Timur.
Selain kunjungan ke kapal LPG Pertamina, salah satu yang juga sangat berkesan adalah menyaksikan sendiri kehidupan pekerja tambang di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Banyak hal yang bisa saya gali dan diskusikan bersama para pekerja tambang dan masyarakat lingkar tambang. Merasa beruntung karena kini Newmont sudah diambil alih oleh Medco Energy. Entah apakah nanti akan ada bootcamp lagi atau tidak.
7. Silaturahmi Perdana ke Istana
Tahun 2015 merupakan tahun yang mengejutkan bagi saya dan sebagian besar Kompasianer. Saya yakin cerita Kompasianer diundang ke Istana ini tak akan pernah habis dari segala kontroversinya.
Yah, pokoknya cerita ke Istana sudah ada bukunya. Jadi, buku tersebut bak sebuah penebusan dosa terhadap teman-teman yang kurang beruntung karena tidak bisa ikut sama -sama ke Istana.
8. Mencapai Destinasi Wisata Utama di Indonesia karena Kompasiana
Ini salah satu destinasi anti mainstream yang paling epic dalam sejarah traveling saya. Siapa sih yang tak mau ke Raja Ampat. Memang saya belum mencapai Wayag dan Painemo, tapi bersyukur sekali bisa menjejakkan kaki di destinasi paling diinginkan oleh traveler seluruh negeri ini.
Ya, perjalanan panjang ini memakan waktu kira-kira satu minggu. Saya hanya bersama admin Nurulloh bertolak dari Jakarta ke Makassar. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan KRI Banda Aceh menuju Sorong selama tiga hari.
Impian saya akhirnya tercapai, saya pernah bermimpi ingin ke Raja Ampat sebelum ke luar negeri Dan mimpi saya akhirnya terkabulkan lewat jalan Ekspedisi Nusantara Jaya 2015.
Jadi, bagi saya Kompasiana bukan hanya rumah tempat saya bertemu orang-orang dengan berbagai latar belakang tapi juga tempat saya belajar.
Kompasiana bahkan bisa mempersatukan cinta dua insan manusia.
Bagi saya, Kompasiana ikut menentukan arah hidup saya. Kini saya malah bekerja sebagai penulis di salah satu Online Travel Agent. Keseharian saya menulis, menulis dan menulis.
Semua itu tidak lepas dari perjalanan hidup saya bersama Kompasiana.
Selamat Ulang Tahun Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H