Sepanjang menjadi kompasianer baru kali ini acara Nangkring melibatkan orang tua dan anaknya. Itulah mengapa sejak seminggu sebelumnya saya sudah memberi tahukan acara ini pada istri dan anak saya yang pertama. Anak saya yang pertama baru berusia 5 tahun. Tentu saja dia sangat senang mengetahui akan ada acara Tepung Party.
Acara nangkring kali ini memang berbeda. Kompasiana dan KFC Indonesia mengundang 100 kompasianer, diantaranya terdapat 25 kompasianer cilik yang hadir bersama orang tuanya masing-masing. Acara nangkring dengan topik Saat Santap, Saatnya berkumpul bersama keluarga ini dilaksanakan pada Sabtu, 20 Agustus 2016 di KFC Kemang, Jakarta Selatan.
Selain dihadiri oleh 100 Kompasianer, hadir juga General Manager KFC Indonesia bapak Hendra Yuniarto dan seorang Kompasianer yang merupakan praktisi anak, mbak Ns. Rahayu Setiawati Damanik, S.Kep, M.S.M. Keduanya hadir sebagai narsum yang dipandu oleh MC Yozh Aditya.
Sekitar pukul 9 pagi, acarapun dimulai. Anak-anak ternyata tidak ikut seluruhnya namun dibagi perkelompok berisi 5 orang anak. Anak saya malah masuk kloter pertama karena datang lebih awal. Anak-anak akan dibawa berkeliling di daput KFC Kemang dan diakhiri dengan proses marinasi atau tepung party.
Pertanyaannya adalah kenapa KFC mengangkat tema saat santap, saatnya berumpul bersama keluarga?
Melihat fenomena kaum urban yang bekerja dari pagi hingga malam, tak pelak akan sulit mengosongkan waktu untuk santap bersama pada pagi, siang dan malam hari. Tidak sedikit kaum urban yang berangkat kerja sejak pagi dini hari dan baru pulang malam hari. Inilah salah satu alasan mengapa keluarga setidaknya harus menyempatkan diri untuk santap bersama.
Menurut mbak Ayu, anak-anak bagaimanapun juga akan merasa senang bersantap bersama dengan orang tuanya. Meskipun kini anak-anak ada yang diasuh oleh neneknya atau mbaknya.
Mbak Ayu menambahkan jika ada orang yang lebih suka makan sendirian bisa jadi hal tersebut tidak ada pembiasaan atau tidak dibiasakan oleh orang tuanya sejak dini. Padahal saat santap bersama orang tua bisa membangun persahabatan dengan anak-anak, tuturnya.
Sesulit apapun dan sesibuk apapun hendaknya keluarga punya waktu untuk santap bersama dengan keluarga. Begitu juga yang dilakukan oleh pak Hendra yang ternyata memiliki kebiasaan santap bersama tiap akhir pekan meskipun harus terbang dari Bali ke Jakarta demi santap bersama. Hal tersebut dilakukan karena pak Hendra sadar betul pentingnya santap bersama untuk membangun kehangatan bersama keluarga.
Lain lagi pengalaman mbak Ayu yang memiliki kenangan manis bersama ayahnya yang telah tiada. Meskipun ayahnya sudah tidak ada, tapi lewat santap bersama inilah kenangan manis bersama ayah tumbuh dan dipupuk bersama. Mbak Ayu kerap pindah-pindah tempat tinggal bahkan merantau, namun kedekatan dengan ayah itu tetap ada. Kadang kala rasa kangan dan rindu itu selalu muncul ketika mbak Ayu jauh dari rumah. Ini membuktikan bahwa anak akan selalu ingat dengan orang tua yang membiasakan santap bersama.
Masa pertumbuhan dan masa keemasan anak harus benar-benar dimanfaatkan orang tua untuk menjalin persahabatan dengan anak. Salah satunya waktu yang paling tepat adalah saat makan bersama. Tidak harus selalu di rumah tapi juga bisa di luar rumah.
Mbak Ayu menambahkan bahwa dengan rutinitas santap bsersama, anak-anak dapat terhindar dari pengaruh negatif lingkungan seperti depresi, seks bebas hingga bunuh diri. Di beberapa negara berkembang tingkat bunuh diri remaja sangat tinggi misalnya seperti di Jepang dan Korea Selatan. Hal tersebut salah satunya karena tidak ada proteksi dari keluarga sejak dini.
Anak-anak butuh tempat curhat. Inilah yang kerap tidak didapatkan dari keluarga. Peran orang tua sangat dominan dalam prilaku anak saat dewasa, begitu juga dalam orientasi mengejar cita-cita. Orang tua masa kini harus banyak berperan sebagai sahabat, bukan lagi sebagai pemimpin yang selalu mengarahkan. Karena setiap anak pasti sudah memiliki bakat dan kecintaannya masing-masing terhadap dunia yang akan ditempuhnya. Orang tua tinggal mendukung, mengarahkan dan selalu memberikan pandangan agar anak-anak semakin kaya dengan berbagai sudut pandang.
Saat santap bersama juga anak-anak dilatih untuk mengemukakan pendapat. Masing-masing anak bisa bergiliran menceritakan kegiatannya sehari-hari di sekolah atau bercerita tentang kegaitan lain saat di rumah atau di luar sekolah. Hal tersebut menurut mbak Ayu akan meningkatkan kemampuan komunikasi anak dan terbiasa untuk mengungkapkan pendapat.
Anak-anak zaman sekarang terbiasa dengan tablet dan internet. Namun kontrol dari orang tua sangat lemah. Sehingga kerap banyak status tidak pantas, bernada bullying hingga status kasar yang mendiskreditkan orang lain. Inilah yang harus menjadi perhatian orang tua. Boleh dikenalkan dengan gadget dan internet tapi harus ada batasan dan pengawasan dari orang tua. Caranya salah satunya adalah berdialog saat santap bersama keluarga.
Orang tua juga diharapkan punya peran aktif dalam merangkul anak-anaknya. Memang orang tua punya banyak waktu untuk mencari uang, tapi masa keemasan anak-anak sangat singkat. Dan banyak orang tua yang luput memperhatikan masa keemasan anak dengan hal-hal kecil namun ternyata itulah fondasinya dalam membangun keluarga.
Tradisi Keluarga Kami Santap Bersama
Saya sendiri memiliki keluarga besar dengan jumlah saudara 12 orang. Saya anak kedua. Sejak kecil saat anggota keluarga saya belum banyak, Orang tua saja sudah menerapkan untuk makan bersama terutama saat sarapan dan makan malam.
Disitulah kami diberikan tanggung jawab masing-masing mulai dari menyiapkan piring, menyiapkan gelas, hingga tanggung jawab untuk mencuci piring setelah selesai santap bersama.
Santap bersama juga bisa jadi momen buat ibu untuk memasak hidangan istimewa bagi keluarga. Bahkan kini setelah dewasa, anak-anak perempuanlah yang bertugas memasak dan menyajikan hindangan untuk saudara-saudaranya.
Rasa guyub dan kebersamaan inilah yang kemudian kami jadikan tradisi saat Lebaran. Karena momen berkumpul bersama secara lengkap memang baru bisa dilakukan saat Lebaran. Adik-adik saya kini sudah menyebar mulai dari ada yang di Aceh hingga ada yang di Jawa Timur. Saya sendiri tinggal di Tangerang Selatan.
Saya merasa ayahanda sudah bertindak tepat, membiasakan tradisi makan bersama sejak saya masih kanak-kanak hingga SMP. SMA saya sudah merantau ke Yogyakarta dan kuliah di Jakarta. Namun kerinduan dan kecintaan keluarga memang sangat terasa ketika kami santap bersama.
Mengenal KFC Indonesia Sebagai Restoran Keluarga
Sebagai restoran keluarga yang telah 36 tahun berkiprah di Indonesia, KFC tidak hanya menyediakan menu single tapi juga menu khusus keluarga. Semua keluarga bisa makan bersama dengan menu paket yang lebih affordable. Jadi KFC juga peduli jomblo kok #eh.
Sebagai restoran keluarga, detil mainan saja sangat diperhatikan. Berapa menu anak terdapat hadiah mainan gratis. Dan semua melalui proses riset dan mempertimbangkan keamanannya buat anak.
Upaya KFC dalam program CSR menyasar berbagai lini mulai dari pendidikan, ekonomi hingga pengembangan ilmu pengetahuan. Tentu semua manfaatnya dirasakan kembali oleh masyarakat.
Nah, mengapa yang didiskon adalah paket bucket? Alasannya karena paket bucket adalah menu favorit keluarga. Jadi, memang cocok untuk disantap bersama keluarga.
Tradisi Christian Sugiono Santap Bersama Keluarga
Pada saat yang sama kebetulan saya melihat sosok aktor ganteng yang tidak asing lagi wajahnya. Suami dari Titi Kamal ini kebetulan sedang mengantar anaknya untuk menghadisi ultah temannya di tempat yang sama, Christian Sugiono. Saya sempat berbincang dengannya tentang pentingnya santap bersama keluarga.
Christian mengaku memiliki tradisi santap bersama keluarga terutama saat weekend. Ia selalu menyempatkan sarapan dan makan malam bersama anak dan istri.Â
Bintang iklan keturunan Jerman ini memiliki kesan mendalam saat santap bersama. Semua keluarga sebisa mungkin selalu berkumpul saat makan bersama. Keluarganya memiliki aturan saat santap bersama harus berada di meja yang sama tanpa gadget sekalipun. Momen kumpul tersebut diakuinya merupakan momen terbaik untuk saling bertukar cerita tentang keseharian yang sudah dilalui.
Christian merasa banyak manfaat yang bisa didapatkan dari momen ngumpul bersama saat santap bareng. Salah satunya adalah saling peduli dan saling support. Contoh sederhana misalnya saat salah satu selesai, yang lainnya harus menunggu sampai semua benar-benar selesai melakukan santap bersama. Momen itulah yang menurut Christian merupakan momen terbaik untuk membangun kehangatan dan kebersamaan keluarga.
Ikuti nangkring seru lainnya bareng travel blogger seru Indonesia
Twitter DzulfikarAlala
Facebook Dzulfikar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H