Saat Ayah meninggal memang belum memiliki asuransi jiwa terbaik apalagi tabungan pensiun. Ayah hanya seorang karyawan Pondok Pesantren biasa. Namun hidupnya didedikasikan untuk membangun Pesantren hingga ke luar Jawa.
Tapi, meskipun Ayah dan keluarga kami hidup sederhana, saya tetap sangat bangga memiliki seorang Ayah yang hebat. Ayah dan juga kakek saya selalu berpesan untuk tidak pernah mengambil hak orang lain sepeserpun. Menjadi orang amanah dan jujur itu merupakan hal yang sering diwasiatkan oleh Ayah.
Sebuah kejaiban juga saat ayah meninggal dunia, hampir seluruh pemakaman dan kebutuhan untuk mengantar ayah dari Bandung ke Jawa Timur banyak dibantu oleh sahabat dan para dermawan. Bahkan ada salah seorang sahabat Ayah yang mau menanggung ongkos pesawat untuk mengantar Ayah hingga ke kampung halamannya.
Memang asuransi dunia itu penting, tapi bagi saya asuransi di akhirat lebih penting, karena saya menyaksikan sendiri betapa pertolongan Tuhan itu datang saat kami benar-benar tak berdaya dan diberikan salah satu ujian kecil di dunia.
Dari pengalaman hidup tersebut kini saya telah menyiapkan dana asuransi pendidikan terbaik untuk kedua anak saya kelak. Saya ingin ketika mereka berdua beranjak dewasa sudah tidak lagi dipusingkan dengan berbagai biaya pendidkan yang semakin mencekik.
Sebagai orang tua, kebutuhan primer kini bukan lagi sesuatu yang harus dikejar. Orang tua harus lebih mementingkan kebutuhan prioritas salah satunya adalah dana asuransi pendidikan anak-anak juga tabungan pensiun agar kelak saat sudah tidak produktif lagi tidak banyak merepotkan anak-anak.
Apa yang akan kita lakukan hari ini pasti akan dipetik hari esok. Jika kita mempersiapkan segala hal dari sekarang, maka saatnya nanti kita akan memetik hasilnya dengan baik. Â
Sumber video: YouTube official Commonwealthlife
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H